Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Penulis - Travel Writer

Lahir di Aceh, Terinspirasi untuk Menjelajahi Indonesia dan Berbagi Cerita Melalui Karya

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Angkringan Enaknan: Angkringan Unik dengan Hidangan Terjangkau dan Suasana Bersahabat di Yogyakarta

20 Juni 2023   12:01 Diperbarui: 20 Juni 2023   12:24 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya sangat menikmati kopi susu mereka. Foto: Dokumentasi Maheng

Sore ini, cuaca terlihat mendung, tetapi hujan belum kunjung turun. Beberapa tanaman yang saya rawat mulai menunjukkan tanda-tanda kekuningan akibat cuaca yang tak dapat diprediksi. 

Senin, 19 Juni 2023, di saat matahari hendak terbenam, satu buah pepaya matang saya petik dari pohonnya. 

Sayangnya, karena kelalaian saya, buah pepaya itu jatuh ke kepala saya. Saya merasa sedikit pusing, dan dalam beberapa hari terakhir, saya memang kurang fokus.  Rasanya sulit untuk berkonsentrasi.  

Sebuah pesan singkat masuk ke ponsel saya. Ternyata, itu adalah dari teman lama yang juga tinggal di Yogyakarta, namun kami sudah lama tidak bertemu. 

Mereka mengundang saya untuk bertemu di sebuah kafe. Tanpa ragu, saya setuju, menganggapnya sebagai kesempatan untuk melepaskan sedikit stres.

Saya memilih untuk berkumpul dengan mereka bukan tanpa alasan. Selain menghilangkan stres, saya juga butuh wawasan baru dari orang-orang hebat ini.

Oleh karena itu, saya memutuskan untuk batal hadir dalam diskusi bertajuk "Membaca Trauma Anak dalam Sastra Anak," yang merupakan diskusi ke-54 yang diselenggarakan oleh Klub Buku Main-Main di Resapi Kopi. Meskipun diskusi tersebut menarik, pada saat yang sama saya belum dapat sepenuhnya fokus untuk terlibat.

Pada saat yang bersamaan, juga sedang berlangsung pertandingan FIFA antara Indonesia dan Argentina.

Awalnya, kami bertemu di sebuah kafe di Jalan Kaliurang, namun karena kebisingan membuat kami merasa tidak nyaman.

Akhirnya, kami memutuskan untuk beralih ke Angkringan Enaknan, yang juga berlokasi di Jalan Kaliurang, tepatnya di Km. 5.8, Gang Pandega Satya No. 10, Manggung, Caturtunggal, Depok, Sleman.  

Angkringan (berasal dari bahasa Jawa angkring yang berarti alat dan tempat jualan makanan keliling yang pikulannya berbentuk melengkung ke atas) adalah sebuah gerobak dorong untuk menjual berbagai macam makanan dan minuman di pinggir jalan di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Di Solo maupun Klaten angkringan dikenal sebagai warung HIK (Hidangan Istimewa Kampung, kadang juga disebut Hidangan Istimewa Klaten) atau wedangan. 

Suasanya jelas berbeda dari kafe biasa, tetapi itulah yang akan membuat kunjungan kamu berkesan. Foto: Dokumentasi Maheng
Suasanya jelas berbeda dari kafe biasa, tetapi itulah yang akan membuat kunjungan kamu berkesan. Foto: Dokumentasi Maheng

Meskipun berkonsep angkringan, Angkringan Enaknan juga menyediakan buku-buku untuk pelanggan membaca dan menikmati saat bersantai. Suasanya jelas berbeda dari kafe biasa, tetapi itulah yang akan membuat kunjungan kamu berkesan.

Konsep ini sebenarnya bukan hal baru di Yogyakarta. Julukan "Yogyakarta, Kota Pelajar," juga mencerminkan sifat pendidikan dan kreatif masyarakatnya, termasuk para pengusaha kuliner. 

Pelajar dan mahasiswa merupakan pasar potensial yang sangat berharga. Karena itu, harga yang ditawarkan oleh Angkringan Enaknan relatif terjangkau.

Dengan harga mulai dari 10.000 hingga 40.000 Rupiah, kamu bisa menikmati berbagai hidangan di Angkringan Enaknan, termasuk gorengan dan minuman beragam seperti jamu tradisional, ingkung, tongseng, nasi goreng, dan mie goreng lada hitam yang menjadi favorit pelanggan.

Saya sangat menikmati kopi susu mereka. Foto: Dokumentasi Maheng
Saya sangat menikmati kopi susu mereka. Foto: Dokumentasi Maheng
Salah satu keuntungan makanan di sini adalah tidak menggunakan monosodium glutamat (MSG), penyedap rasa yang umum digunakan di rumah makan.

Ini cocok bagi kamu yang ingin makanan yang lebih sehat.

Saya juga sangat menikmati kopi susu mereka. Rasanya seimbang, tidak terlalu manis atau pahit. Sepertinya mereka telah menguasai seni menyajikan secangkir kopi yang lezat dengan sentuhan yang tepat.

Meski memiliki kapasitas terbatas sekitar 50-60 orang, angkringan ini cocok untuk berbagai kegiatan, termasuk diskusi dan acara mahasiswa. 

Biasanya, mahasiswa menghabiskan waktu di sini mengerjakan tugas atau belajar dan mungkin pacaran. Selain fasilitas Wi-Fi, suasana angkringan juga nyaman untuk membaca buku.

Terdapat rak buku di beberapa sudut yang menyediakan buku-buku gratis untuk dibaca. Foto: Dokumentasi Maheng
Terdapat rak buku di beberapa sudut yang menyediakan buku-buku gratis untuk dibaca. Foto: Dokumentasi Maheng

Terdapat rak buku di beberapa sudut yang menyediakan buku-buku gratis untuk dibaca. 

Saya memanfaatkan kesempatan ini untuk membaca buku yang saya raih dari rak sampai Feya tiba.

Di sini, kami terlibat dalam percakapan yang intens. Feya, Dwana, dan saya sudah berteman cukup lama, jadi kami sudah saling kenal dan berteman baik.

Fey, begitu saya memanggilnya, memiliki minat yang besar dalam bahasa Jepang, terlihat juga dari cara berpakaiannya. Tapi dia sangat senang jika disamakan dengan Brisia Jodie. Banyak yang bilang mirip.

Jodie dikenal sebagai salah satu finalis teratas dalam musim kesembilan Indonesian Idol, yang berlangsung pada akhir 2017. Kebetulan, dia juga belajar di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, jurusan Hubungan Internasional.

Di sisi lain, Dwana, sering dipanggil Wawa, memiliki minat yang kuat dalam bahasa Jerman. Sementara itu, saya sendiri sedang mempelajari bahasa Prancis lebih dalam.

Pertemuan pertama kami pada awal tahun 2022 memang dipicu oleh minat bersama kami terhadap bahasa, selain bahasa Inggris tentunya.

Sedangkan untuk Rezza, saya baru bertemu dengannya malam ini, jadi saya tidak berani bertanya terlalu banyak, takut dia merasa tersinggung.  

Jam menunjukkan pukul 23:00, menandakan bahwa pertemuan kami harus berakhir, mengingat bahwa Angkringan Enaknan, meskipun buka setiap hari, hanya beroperasi dari pukul 11:00 pagi hingga 11:00 malam.

Karena lokasinya terletak di gang sempit, disarankan untuk tidak membawa kendaraan roda empat ke sini, kecuali kamu menggunakan layanan taksi online.

Setelah saling memberikan dukungan dan semangat, kami berpisah, setelah sebelumnya mengambil beberapa foto sebagai kenang-kenangan untuk dibagikan di media sosial.

***

Jika Anda telah sampai di sini, terima kasih telah membaca. Jangan ragu untuk meninggalkan kritik dan saran di kolom komentar agar saya dapat menulis dengan lebih baik lagi. [Mhg]. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun