Divisi Lingkungan dalam Ekspedisi Sapa Papua memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan di wilayah yang dikunjungi.
Hal ini menjadi perbincangan dalam diskusi pada tanggal 7 Juni 2023 yang melibatkan Eduardus Nalle, seorang tenaga pengajar di Papua Tengah, yang telah mengabdi selama dua tahun, dan alumni dari Ekspedisi Sapa Papua #3. Diskusi ini dipandu oleh Muhammad Ikhsan, seorang fasilitator dari Arah Pemuda Indonesia (API), dan disiarkan langsung melalui akun Instagram @nalleduard dan @arahpemuda.
Dalam diskusi tersebut, Eduardus Nalle membagikan beberapa poin penting terkait program kerja Divisi Lingkungan. Berikut adalah hasil notulensi diskusi tersebut:
Menyesuaikan Program dengan Wilayah dan Kondisi Lokal
Program kerja Divisi Lingkungan harus disesuaikan dengan tempat yang dikunjungi, termasuk geografi, iklim, serta jenis tanaman yang dapat tumbuh di daerah tersebut. Pada tahun sebelumnya, Divisi Lingkungan melakukan penanaman daun kelor di Pulau Misool, Raja Ampat, Papua Barat.
Selain menanam, penting juga untuk melakukan sosialisasi mengenai manfaat dari tanaman yang ditanam. Di wilayah Kampung Friwen, misalnya, perlu dipertimbangkan tanaman apa yang bisa hidup di pinggir pantai dan memperkuat pencegahan abrasi, seperti mangrove.
Hal ini tidak harus dilakukan dalam skala besar, melainkan dapat dimulai dengan menanam beberapa puluh batang pohon. Selain itu, pengelolaan sampah juga menjadi salah satu aspek yang harus diperhatikan.
Observasi dan Fleksibilitas Konsep
Observasi merupakan langkah penting dalam menyusun program kerja. Terkadang, ide-ide yang telah dirancang sebelumnya dapat berubah ketika melihat kondisi lapangan yang berbeda.
Oleh karena itu, konsep yang dibuat haruslah fleksibel agar dapat diadaptasi sesuai dengan keadaan yang dihadapi di lapangan.
Kolaborasi Antar Divisi
Kerja sama dan komunikasi yang baik antara Divisi Lingkungan dengan divisi lainnya merupakan kunci kesuksesan dalam mencapai tujuan Ekspedisi Sapa Papua. Meskipun Divisi Lingkungan memiliki fokus pada isu lingkungan, tetapi tetap penting untuk berkoordinasi dan berkolaborasi dengan divisi-divisi lain untuk mendukung program kerja secara menyeluruh.
Maksimalkan Potensi Lokal dan Edukasi Wisatawan
Dalam menjalankan program kerja di wilayah Friwen, Divisi Lingkungan diharapkan dapat memaksimalkan potensi yang ada di wilayah tersebut. Misalnya, mengatasi permasalahan sampah plastik dan meningkatkan kesadaran wisatawan dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Salah satu cara yang disarankan adalah dengan menggunakan plang-plang edukatif yang dapat memberikan informasi kepada wisatawan mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Melalui edukasi yang tepat, diharapkan wisatawan dapat berperan aktif dalam melestarikan lingkungan sekitar mereka.
Aktivitas Lapangan dan Pedoman Tulisan
Selain mengembangkan program kerja yang baik, penting juga bagi anggota Divisi Lingkungan untuk aktif terlibat dalam kegiatan lapangan. Keaktifan ini tidak hanya terbatas pada pelaksanaan program, tetapi juga dalam mencatat pengalaman dan pembelajaran melalui tulisan. Jika diperlukan peserta membuat print out sebagai panduan dan pedoman bagi masyarakat Friwen sekaligus menjadi dokumentasi bagi anggota Divisi Lingkungan dalam melaksanakan program kerja.
Eduardus Nalle juga memberikan pesan kepada calon pengabdi Ekspedisi Sapa Papua #4 untuk menjaga niat pengabdian yang tulus. Meskipun terdapat isu keamanan yang beredar, niat yang baik akan diterima dengan antusias oleh masyarakat Friwen.
Dalam menjalankan program kerja Divisi Lingkungan, tentu akan dihadapi berbagai hambatan. Oleh karena itu, penting untuk memiliki kerangka yang jelas dalam menyusun prioritas, mengelola waktu, dan menjaga kerjasama yang kompak.
Setiap anggota Divisi Lingkungan diharapkan tidak pernah ragu dalam menjalankan tugasnya, karena semua divisi memiliki tujuan yang sama, yaitu membawa perubahan positif bagi masyarakat.
Jika kamu ingin menjadi bagian dari perjalanan yang mengubah hidup dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat, maka Ekspedisi Sapa Papua #4 adalah agenda wajib yang harus kamu ikuti!
Pada tanggal 24-30 Oktober 2023, Arah Pemuda Indonesia (API) akan menggelar edisi spesial dalam rangka Sumpah Pemuda. Bagi kamu yang terpilih, kamu bisa berangkat secara gratis beserta uang saku ke Kampung Friwen, Waigeo Selatan, Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Selain mendapatkan pengalaman luar biasa yang tak terlupakan, program ini juga memberikan kesempatan untuk mendapatkan biaya pendidikan bagi setiap delegasi terpilih.
Tidak peduli berapa usiamu, program ini terbuka untuk umum bagi masyarakat Indonesia berumur 15-30 tahun. Jika kamu terpilih, jangan khawatir tentang biaya program, karena semuanya akan ditanggung oleh API.
Namun, untuk bisa mengikuti program ini dengan fasilitas penuh, kamu harus menawarkan program kerja yang relevan dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kampung Friwen sebelum tanggal 12 Juni 2023.
Jadi, siapkan ide-idemu dan tunjukkan bahwa kamu memiliki kontribusi berharga untuk dipertimbangkan oleh panitia penyeleksi.
Dalam ekspedisi ini, kamu akan terlibat dalam pendidikan berbasis Human Capital yang memberikan kesempatan bagi masyarakat Kampung Friwen untuk mengembangkan potensi mereka secara optimal.
Selain itu, kamu juga akan ikut serta dalam Clean Up World Campaign untuk menjaga kebersihan lingkungan, serta mendukung ekotourism berbasis Local Wisdom untuk mempromosikan kearifan lokal dan kelestarian alam. Tidak hanya itu, akan ada general checkup dan pengobatan gratis kepada masyarakat, menjaga kesehatan mereka dengan baik.
Dan jangan lewatkan eksklusif trip ke Hidden Paradise Raja Ampat, sebagai bonus bagi kamu yang akan berkontribusi.
Mari bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih baik untuk masyarakat Kampung Friwen dan menjadi inspirasi bagi kampung-kampung lain di Indonesia.
Berdasarkan program API sebelumnya, relawan terbagi menjadi empat divisi yang meliputi lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
Salah satunya harus kamu kuasai jika ingin berkontribusi.
Pendaftaran untuk Ekspedisi Sapa Papua #4 dapat dilakukan melalui beberapa jalur, yaitu jalur beasiswa penuh (Fully Funded), jalur potongan biaya (Partial Funded) dengan kuota 30 orang, atau jalur self-funded dengan kuota 20 orang.
***
Jika Anda telah sampai di sini, terima kasih telah membaca. Jangan ragu untuk meninggalkan kritik dan saran di kolom komentar agar saya dapat menulis dengan lebih baik lagi. [Mhg].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H