Ingin merasakan pengalaman tak terlupakan sambil mengabdi untuk negeri?
Jika kamu memiliki jiwa sosial yang tinggi, ada satu program yang tak boleh kamu lewatkan: Ekspedisi Sapa Papua #4. Program ini didedikasikan oleh Arah Pemuda Indonesia (API).
Pada bulan Oktober mendatang, dalam rangka memperingati sumpah pemuda, program ini akan membawamu ke Kampung Friwen, Waigeo Selatan, Raja Ampat, Papua Barat Daya pada tanggal 24-30 Oktober 2023.
Pada momen spesial ini kamu tidak hanya berpetualang secara gratis, bertemu teman baru, tetapi juga menjadi bagian dari panggilan untuk menjadi agen perubahan di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) bersama Arah Pemuda Indonesia (API) .
Dengan semangat pemberdayaan masyarakat sebagai landasan utamanya, API muncul sebagai organisasi sosial yang berdedikasi. Didirikan pada November 2019, API telah meraih izin resmi dari Kementerian Hukum dan HAM untuk menjalankan misinya.
Melalui program 'pengabdi muda' dan ekspedisi sapa Papua, API berkomitmen untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia, terutama dalam hal pembangunan pemuda, serta berperan aktif dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
We aim to increase human development indext especially youth development and no one left behind in Sustainable Development Goals.
Dalam menjalankan misi ini, API telah membuktikan komitmennya dalam perberdayaan masyarakat.
Mereka telah berhasil menyelenggarakan 8 program pengabdian dan pemberdayaan dan menghasilkan lebih dari 1100 alumni yang telah terlibat dalam kegiatan ini.
Di sisi lain, API tidak hanya berfokus dalam pemberdayaan masyarakat, tetapi juga dalam pengembangan diri para relawan.
Selain menyelenggarakan program pengabdian, mereka juga menawarkan kesempatan bagi relawan untuk mengikuti webinar dan berbagai kegiatan pembekalan lainnya. API memberikan perhatian serius terhadap perkembangan pribadi para relawan, memastikan bahwa mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi agen perubahan yang efektif.
API menggabungkan tiga komponen secara sinergis untuk mewujudkan gerakan sosial dan kemanusiaan tersebut. Komponen itu melibatkan pemuda-pemudi yang memiliki tekat mengabdi untuk negeri, masyarakat di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T). API turut serta melibatkan Pemerintah Daerah.
Fokus utama kegiatan API adalah pemberdayaan masyarakat berdasarkan prinsip Human Centered Development, pengembangan diri (Self Development), dan kampanye positif melalui media sosial.
Tidak hanya berfokus pada kegiatan langsung di lapangan, API juga menyadari kekuatan media sosial dalam menyebarkan pesan-pesan positif dan menggerakkan perubahan sosial. Oleh karena itu, mereka melibatkan kampanye melalui media sosial sebagai salah satu strategi untuk mencapai tujuan mereka.
Seperti yang sudah disampaikan diawal, program pengabdian selanjutnya adalah Ekspedisi Sapa Papua #4, masih berfokus pada Human Centered Development dan Resource Development. Dalam kegiatan ini, peserta akan didampingi oleh fasilitator yang berpengalaman dalam pemberdayaan masyarakat serta dokter atau tenaga medis yang siap memberikan dukungan kesehatan.
Beberapa kegiatan yang akan dilakukan meliputi pendidikan berbasis Human Capital, kampanye Clean Up World dengan pendekatan ekowisata berbasis Kearifan Lokal, serta pemeriksaan kesehatan umum dan pengobatan gratis.
Namun, ada kejutan tambahan setelah kerja keras selesai. Para peserta juga akan diajak untuk menjelajahi destinasi eksklusif di Hidden Paradise Raja Ampat. Keindahan alam yang memukau akan menjadi hadiah istimewa bagi para peserta yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini.
Untuk dapat mengikuti kegiatan ini, terdapat proses seleksi yang perlu dilalui. Ekspedisi Sapa Papua #4 membuka kesempatan bagi pelajar, mahasiswa, dan umum usia 15-30 tahun.
Informasi mengenai kampung Friwen masih terbatas, namun berdasarkan penelusuran yang saya lakukan, masyarakat di Pulau Friwen sangat membutuhkan akses layanan kesehatan dan obat-obatan. Saat ini, tidak terdapat puskesmas di Pulau Friwen, sehingga jika ada warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan, mereka harus menyeberang pulau dengan menggunakan perahu yang memakan waktu sekitar 45 menit.
Ekspedisi Papua sendiri memiliki fokus pada empat program utama, yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, lingkungan, dan pariwisata. Keempat bidang ini dipilih karena merupakan kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal seperti Pulau Friwen.
Berdasarkan program API sebelumnya, relawan terbagi menjadi empat divisi yang meliputi lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
Salah satunya harus kamu kuasai jika ingin berkontribusi.
Pendaftaran untuk Ekspedisi Sapa Papua #4 dapat dilakukan melalui beberapa jalur, yaitu jalur beasiswa penuh (Fully Funded), jalur potongan biaya (Partial Funded) dengan kuota 30 orang, atau jalur self-funded dengan kuota 20 orang.
***
Jika Anda telah sampai di sini, terima kasih telah membaca. Jangan ragu untuk meninggalkan kritik dan saran di kolom komentar agar saya dapat menulis dengan lebih baik lagi. [Mhg].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H