API menggabungkan tiga komponen secara sinergis untuk mewujudkan gerakan sosial dan kemanusiaan tersebut. Komponen itu melibatkan pemuda-pemudi yang memiliki tekat mengabdi untuk negeri, masyarakat di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T). API turut serta melibatkan Pemerintah Daerah.
Fokus utama kegiatan API adalah pemberdayaan masyarakat berdasarkan prinsip Human Centered Development, pengembangan diri (Self Development), dan kampanye positif melalui media sosial.
Tidak hanya berfokus pada kegiatan langsung di lapangan, API juga menyadari kekuatan media sosial dalam menyebarkan pesan-pesan positif dan menggerakkan perubahan sosial. Oleh karena itu, mereka melibatkan kampanye melalui media sosial sebagai salah satu strategi untuk mencapai tujuan mereka.
Seperti yang sudah disampaikan diawal, program pengabdian selanjutnya adalah Ekspedisi Sapa Papua #4, masih berfokus pada Human Centered Development dan Resource Development. Dalam kegiatan ini, peserta akan didampingi oleh fasilitator yang berpengalaman dalam pemberdayaan masyarakat serta dokter atau tenaga medis yang siap memberikan dukungan kesehatan.
Beberapa kegiatan yang akan dilakukan meliputi pendidikan berbasis Human Capital, kampanye Clean Up World dengan pendekatan ekowisata berbasis Kearifan Lokal, serta pemeriksaan kesehatan umum dan pengobatan gratis.
Namun, ada kejutan tambahan setelah kerja keras selesai. Para peserta juga akan diajak untuk menjelajahi destinasi eksklusif di Hidden Paradise Raja Ampat. Keindahan alam yang memukau akan menjadi hadiah istimewa bagi para peserta yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini.
Untuk dapat mengikuti kegiatan ini, terdapat proses seleksi yang perlu dilalui. Ekspedisi Sapa Papua #4 membuka kesempatan bagi pelajar, mahasiswa, dan umum usia 15-30 tahun.
Informasi mengenai kampung Friwen masih terbatas, namun berdasarkan penelusuran yang saya lakukan, masyarakat di Pulau Friwen sangat membutuhkan akses layanan kesehatan dan obat-obatan. Saat ini, tidak terdapat puskesmas di Pulau Friwen, sehingga jika ada warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan, mereka harus menyeberang pulau dengan menggunakan perahu yang memakan waktu sekitar 45 menit.
Ekspedisi Papua sendiri memiliki fokus pada empat program utama, yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, lingkungan, dan pariwisata. Keempat bidang ini dipilih karena merupakan kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal seperti Pulau Friwen.