Secara global, dengan sistem pengelolaan sampah plastik saat ini yang hanya mampu mendaur ulang 10 persen dari sampah plastik dan jika tidak adanya usaha pengurangan, maka di tahun 2050 diprediksi akan ada sekitar 12 miliar ton sampah plastik yang memenuhi Bumi (Geyer, Jambeck, and Law, 2017).
Selain mengandalkan pemerintah, saya setuju dengan Ambari bahwa partisipasi aktif dari berbagai pihak sangat penting. Meskipun pemerintah telah menerapkan Perpres Nomor 83 Tahun 2018 yang berkomitmen untuk mengurangi limbah padat hingga 30 persen melalui pendekatan 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle), rencana aksi nasional ini perlu didukung oleh semua pihak, termasuk diri kita sendiri.
KITA HARUS BERUPAYA untuk memastikan bahwa sampah yang kita hasilkan tidak keluar dari pagar rumah kita, dengan berbagai upaya pengurangan dan pengelolaan sampah yang efektif.
Greenpeace Indonesia telah merilis guidebook elektronik berjudul 99 Kebaikan untuk Lingkungan. Panduan ini berisi tindakan yang dapat dilakukan di rumah atau sekitar tempat Anda tinggal untuk menjaga Bumi tetap hijau dan berkelanjutan.
Dengan mengikuti panduan ini, kita dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan secara praktis dan bermanfaat. Dimulai dari diri kita sendiri.
Salah satu tindakan yang dapat kita lakukan adalah memulai dari dapur kita sendiri. Mulailah dengan membuat cairan pembersih sendiri dan membawa tas belanja dari rumah untuk mengurangi penggunaan plastik. Selain itu, kita dapat memanfaatkan sampah dapur sebagai pupuk untuk kebun kecil di rumah.Â
Saya sendiri telah menerapkan hal ini dan hasilnya sangat bermanfaat. Selain mengurangi sampah, saya juga mendapatkan pupuk gratis untuk kebun saya.
Mulai tahun 2022, saya pun berhenti berlangganan sampah.
Saya tidak ingin sampah yang saya hasilkan menjadi limbah di laut. Jika ada plastik yang masih bisa digunakan, saya akan menggunakannya kembali. Jika tidak, saya akan membakarnya secara bertahap agar tumbuhan di kebun saya dapat menyerapnya. Namun, saya tetap mencari cara yang lebih efektif untuk mengatasi sampah tersebut.
Berkebun tidak hanya melibatkan penanaman dan perawatan tumbuhan, tetapi juga memberikan manfaat bagi kesehatan mental dan fisik.