Setelah sekian lama kepulangan saya tertunda, akhirnya saya dapat tiba di Indonesia, tepatnya di Bandara Soekarno Hatta pada 2 Februari lalu. Berikut hal-hal yang saya lakukan saat mempersiapkan kepulangan saya.Â
Tes PCR di Tempat Keberangkatan dan Persiapan Lainnya
Saya pulang ke Indonesia dari London, Inggris, sehingga saya mencari klinik atau pos untuk melakukan tes PCR di area tersebut.
Karena pada saat keberangkatan saya diharuskan membawa tes PCR dengan hasil negatif yang sampelnya diambil kurang dari 3x24 jam, maka saya mengambil paket yang memberikan hasil 12 jam kemudian.
PCR pun dilakukan H-1 keberangkatan. Setelah hasil tes PCR keluar, saya pun menginputnya di formulir EHAC.Â
Hal lain yang perlu dipersiapkan adalah paspor, tiket pesawat, dan tempat karantina. Hotel tempat karantina dapat dilihat disini.Â
Alur di Bandara
Setelah melalui perjalanan dan transit 1x, saya pun mengantri untuk keluar Bandara Soekarno-Hatta. Namun, karena maraknya kasus COVID-19, ada lapisan tambahan sebelum akhirnya dapat mengambil bagasi.
Ada beberapa lapisan tambahan, di antaranya untuk melakukan tes PCR dan diberikan QR code untuk pengunggahan data.
Selanjutnya, pendatang yang memilih untuk karantina di hotel akan dipisah setelah pengambilan bagasi dan dipertemukan dengan wakil hotel untuk naik ke taksi atau mobil yang telah dipersiapkan.
Pendatang yang memilih untuk karantina ke Wisma Atlet pun telah disediakan moda transportasi, biasanya bus, untuk menuju lokasi.Â
Tiba di Hotel Karantina
Untuk kepulangan, saya memilih untuk karantina di hotel. Panjang dari karantina pun mengikuti dosis vaksin yang diterima, lengkapnya dapat dibaca disini.