Mohon tunggu...
Lidwina K
Lidwina K Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan Analis di Accenture UK

Domisili UK

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kuliah dengan Beasiswa Parsial dan Beasiswa Lainnya untuk Menggali Ilmu ke Britania Raya

24 November 2021   03:49 Diperbarui: 27 November 2021   13:46 1062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya cukup beruntung karena saya dapat berangkat dengan mengantongi beasiswa parsial dari British Council, lembaga dari Britania Raya yang fokus dengan pendidikan (sumber: britishcouncil.org). 

Beasiswa ini tidak saya dapatkan dengan mudah, saya harus melewati beberapa tahap dan juga saya mengalami kegagalan di beasiswa-beasiswa lainnya. Di situ saya melihat bahwa beasiswa bukan hanya untuk mereka yang pintar tetapi juga mereka yang bekerja keras. 

Berikut saya cantumkan detil lebih lanjut tentang beasiswa dari British Council ini beserta beberapa lembaga lainnya yang juga menawarkan beasiswa ke universitas di Britania Raya.

British Council IELTS Prize

Program ini dibuat untuk membantu calon murid dari Asia Timur dan Tenggara dalam pendidikan impian mereka, dengan memberikan santunan tanpa ikatan. 

Santunan yang diberikan mulai dari £1,000 sampai £40,000 dan dapat dipakai untuk program undergraduate atau postgraduate (sumber: ieltsasia.org). Adapun syarat-starat yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut (sumber: cranfield.ac.uk):

  • Residen permanen dari salah satu negara tujuan (Indonesia termasuk dalam list tersebut)
  • Menggunakan IELTS untuk pendaftaran universitas, lokasi dapat dimana saja tanpa batasan asal menerima IELTS sebagai persyaratan Bahasa Inggris
  • Melakukan tes IELTS sejak 1 April di tahun periode kompetisi dibuka
  • Minimum band 6 di setiap komponen IELTS (Reading, Listening, Speaking, Writing)
  • Dapat memberikan surat penawaran (offer letter/acceptance letter) dari universitas maksimum bulan Juli dari periode penerimaan yang disepakati, biasanya tahun setelah kompetisi dibuka.

Prosesnya pun bisa dibilang cukup singkat dibandingkan beasiswa lainnya, yaitu mengisi online form dan jika lolos akan menampilkan presentasi di depan pihak British Council yang topiknya disesuaikan. 

Ada kesempatan untuk berkompetisi dengan peserta negara-negara lainnya jika juara pertama di tahap wilayah Indonesia. Informasi lebih lanjut dapat dilihat di sini. 

Tips yang bisa saya berikan di program anti-mainstream ini adalah menampilkan kompetensi dan menjelaskan dengan baik mengapa memilih universitas/ jurusan tersebut. 

Juga maksimalkan nilai IELTS, terutama di aspek reading dan listening dimana peserta dapat mendapatkan nilai sempurna (9) yang akan mendongkrak nilai rata-rata IELTS secara keseluruhan. Berikut juga saya lampirkan list pemenang pada periode 19/20 di sini. 

LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan)

Tentunya program yang satu ini sudah familiar di telinga para pencari beasiswa. Beasiswa yang membiayai biaya kuliah dan biaya hidup ini cukup banyak peminatnya karena bisa dibilang peserta dapat kuliah tanpa biaya, dan bisa mewujudkan mimpi siapapun yang ingin studi di luar negeri. 

Namun, LPDP mewajibkan penerima beasiswanya untuk langsung kembali ke Tanah Air setelah masa studi berakhir, dan ini bisa menjadi salah satu masalah jika ada yang ingin bekerja di luar negeri.

LPDP pun ada beberapa macam, diantaranya Beasiswa Berkebutuhan Khusus/Difabel, Beasiswa PNS, TNI, dan Polri, dan Beasiswa Kewirausahaan (sumber: Kemenkeu). 

Setiap lini beasiswa membutuhkan dokumen atau syarat khusus, namun secara umum syarat untuk mendaftar adalah sebagai berikut (sumber: Kemenkeu):

  • Telah selesai menempuh pendidikan D4 atau S1 untuk master, dan S2 untuk PhD. Dapat juga lulusan S1 mendaftar langsung PhD asal melampirkan surat penawaran tanpa syarat (unconditional offer/acceptance letter)
  • Memilih jurusan dan universitas sesuai yang dicantumkan di daftar LPDP, dapat dilihat di sini
  • Melampirkan hasil tes Bahasa Inggris, dengan minimum band 6,5 untuk IELTS, TOEFL iBT 80, dan PTE Academic 58.
  • Mengunggah KTP, scan ijazah asli atau legalisir S1/S2, scan transkrip nilai S1/S2

Ada beberapa lapis seleksi sebelum penerima mendapatkan beasiswa, diantaranya seleksi administrasi, seleksi substansi, dan terakhir seleksi wawancara (sumber: Kemenkeu).

Saya sempat berdiskusi dengan beberapa teman yang berhasil berangkat dengan beasiswa LPDP, mereka berpendapat bahwa kesesuaian program yang dipilih dengan kemampuan dan latar belakang akademik adalah hal yang cukup dipertimbangkan. 

Juga, tujuan pengabdian dan karya yang telah dibuat di Indonesia menjadi poin utama dalam seleksi. Informasi lebih lanjut dapat dilihat di sini. 

Chevening Scholarships

Selain LPDP, Beasiswa Chevening juga merupakan favorit para pemburu beasiswa dengan tujuan Britania Raya. 

Beasiswa ini pun sekilas mirip dengan LPDP, menawarkan "kuliah gratis" yang memberi dana untuk program studi juga biaya hidup, hanya saja beasiswa ini dianggarkan oleh pemerintah UK dan hanya ditujukan untuk para calon mahasiswa S2 (sumber: Chevening.org). Beasiswa ini pun mewajibkan lulusannya untuk kembali ke negara masing-masing setelah lulus.

Adapun syarat yang diminta adalah sebagai berikut:

  • Telah menyelesaikan S1, minimal 2:1 upper class honour (setara IPK 3.0) (sumber: royalholloway.ac.uk)
  • Minimum telah bekerja 2 tahun
  • Mendaftar ke 3 institusi pendidikan di UK, dapat dilihat di laman ini 

Menurut para penerima beasiswanya, Beasiswa Chevening fokus dengan pembangunan Indonesia, juga bagaimana UK dapat berperan aktif dalam membantu pemabngunan tersebut.

Beasiswa Universitas

Selain beasiswa dari pihak ke tiga, beberapa universitas pun memberikan beasiswa parsial, seperti University of Edinburgh, Cardiff University, dan University of Westminster. Persyaratan yang diminta bermacam-macam, namun biasanya universitas melihat apa dampak yang dapat diberikan pelamar setelah lulus.

Sekian artikel ini, semoga membantu :)

Sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun