Mohon tunggu...
Ivan Kosasih
Ivan Kosasih Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pekerja yang menyenangi agama, ekonomi, politik, psikologi, sejarah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Trinitas - Sebuah Analogi

21 Desember 2010   08:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:32 1525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat pagi dunia. Saatnya minum kopi. Kopinya kopi apa ya? Bagaimana kalau kopi torabika 3 in 1 saja?

Supaya ke kantor segar, mandi dulu deh. Mandinya keramas pakai shampoo dulu kan. Eh, adanya Suave, shampoo 3 in 1.

[caption id="" align="aligncenter" width="225" caption="Shampoo 3 in 1"][/caption]

Apa hubungan cerita di atas dengan judul artikel ini? Tunggu dulu, apakah anda benar-benar percaya bahwa cerita ini mungkin terjadi dalam kehidupan sehari-hari? Kalau anda lupakan merk kopi dan shampoo, anda akan mengerti apa hubungannya cerita di atas dengan artikel ini.

Saya bingung sekali, bagaimana orang dapat mempercayai dan memakai barang-barang 3 in 1 tanpa percaya adanya ALLAH Tritunggal. Banyak orang yang akan membela diri dan berkata bahwa keduanya adalah hal yang berbeda. Atau malahan akan ada yang menyalahkan saya karena menyamakan ALLAH dengan kopi atau shampoo.

Mohon bacalah tulisan saya sampai selesai. TUHAN dapat dianalogikan. Ketika kita berkata: "Tangan TUHAN...", "Tuhan melihat...", "TUHAN Maha...", bukankah kita sebenarnya sedang menganalogikan TUHAN? Pemahaman manusia terbatas dengan pengalaman yang ia pernah terima atau pengetahuan yang dia peroleh, jadi apa salahnya saya mengungkapkan doktrin ALLAH Tritunggal dengan bahasa sederhana? Bila anda berminat untuk membaca doktrin dogmatis, banyak situs yang membahas dengan lebih baik daripada saya.

Apa itu ALLAH Tritunggal? Dan apakah doktrin itu merupakan polytheisme?

Apa yang anda lihat pada gambar-gambar ini?

[caption id="attachment_81074" align="alignleft" width="300" caption="Tritunggal"]

12929163271911387016
12929163271911387016
[/caption] [caption id="attachment_81075" align="alignright" width="300" caption="Kesatuan 2"]
12929163671592351331
12929163671592351331
[/caption] . .

.

.

.

.

.

.

.

Gambar di kiri memperlihatkan pribadi yang ada dalam doktrin Tritunggal. Apakah anda dapat melihat gambar di kanan dengan jelas? Gambar di kanan memperlihatkan Kesatuan dari ALLAH. Mengapa terjadi 2 aspek seperti ini? Jawabannya adalah karena ada waktu dan pembagian tugas. Dalam pandangan kekal ALLAH, DIA adalah esa. Tetapi dalam pelaksanaan rencana kekal ALLAH, DIA memiliki perencanaan dan pengaturan, sebuah pembagian tugas sehingga IA memerlukan 3 unsur dalam pelaksanaannya. . Tapi saya pernah mendengar doktrin Tritunggal yang lain... Doktrin Tritunggal memiliki rentang yang cukup luas yang dapat dilihat dalam gambar-gambar di bawah ini:

12929172872080289068
12929172872080289068
1292917322513891236
1292917322513891236
. . . . . . . Gambar di kiri adalah doktrin yang menggambarkan Tritunggal, nyaris secara terpisah. Gambar di kanan adalah nyaris menyatukan seluruh unsur dalam Tritunggal. Gambar di kiri bawah menggambarkan doktrin yang menggambarkan BAPA adalah lebih besar dari Putra dan Roh Kudus. Mungkinkah? Tentu saja sangat mungkin, karena BAPA-lah yang mengutus Putra dan Roh Kudus. Pertanyaannya adalah: Seberapa besar perbedaannya dalam hidup kita? Bagaimana kita mengetahui seberapa besar perbedaan MEREKA? Mengapa kita tidak fokus kepada apa yang ALLAH perbuat dalam hidup kita?
12929175731911188579
12929175731911188579
12929175961168071988
12929175961168071988
. . . . . . . . Gambar kanan adalah gambaran doktrin the Restored Church of GOD. Roh Kudus diumpamakan seperti darah dan kuasa dalam BAPA dan Putra, sehingga lebih mengarah Dwinitas, kalau saya boleh katakan. . . Jadi Doktrin Mana Yang Paling Benar? Doktrin hanyalah doktrin. Pada akhir zaman, anda tidak akan diadili oleh doktrin apa yang anda percayai, tetapi apakah anda percaya kepada TUHAN Yesus atau tidak? Bagi orang yang tidak percaya, mereka akan diadili oleh perbuatan mereka, mereka yang tidak tercantum namanya dalam kitab kehidupan akan dibuang ke dalam lautan api bersama dengan si jahat, untuk selamanya. Semoga anda, yang membaca artikel ini, dapat mengesampingkan doktrin dan mulai mencari kepada realitas dan hidup yang kekal, yaitu TUHAN Yesus dan Kerajaan ALLAH. Amin, ya TUHAN datanglah segera. Haleluya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun