.
.
.
.
.
.
Gambar di kiri memperlihatkan pribadi yang ada dalam doktrin Tritunggal. Apakah anda dapat melihat gambar di kanan dengan jelas? Gambar di kanan memperlihatkan Kesatuan dari ALLAH. Mengapa terjadi 2 aspek seperti ini? Jawabannya adalah karena ada waktu dan pembagian tugas. Dalam pandangan kekal ALLAH, DIA adalah esa. Tetapi dalam pelaksanaan rencana kekal ALLAH, DIA memiliki perencanaan dan pengaturan, sebuah pembagian tugas sehingga IA memerlukan 3 unsur dalam pelaksanaannya. . Tapi saya pernah mendengar doktrin Tritunggal yang lain... Doktrin Tritunggal memiliki rentang yang cukup luas yang dapat dilihat dalam gambar-gambar di bawah ini:
. . . . . . . Gambar di kiri adalah doktrin yang menggambarkan Tritunggal, nyaris secara terpisah. Gambar di kanan adalah nyaris menyatukan seluruh unsur dalam Tritunggal. Gambar di kiri bawah menggambarkan doktrin yang menggambarkan
BAPA adalah lebih besar dari
Putra dan Roh Kudus. Mungkinkah? Tentu saja sangat mungkin, karena BAPA-lah yang mengutus Putra dan Roh Kudus. Pertanyaannya adalah: Seberapa besar perbedaannya dalam hidup kita? Bagaimana kita mengetahui seberapa besar perbedaan MEREKA? Mengapa kita tidak fokus kepada apa yang ALLAH perbuat dalam hidup kita?
. . . . . . . . Gambar kanan adalah gambaran doktrin
the Restored Church of GOD. Roh Kudus diumpamakan seperti darah dan kuasa dalam BAPA dan Putra, sehingga lebih mengarah Dwinitas, kalau saya boleh katakan. . .
Jadi Doktrin Mana Yang Paling Benar? Doktrin hanyalah doktrin. Pada akhir zaman, anda tidak akan diadili oleh doktrin apa yang anda percayai, tetapi apakah anda percaya kepada TUHAN Yesus atau tidak? Bagi orang yang tidak percaya, mereka akan diadili oleh perbuatan mereka, mereka yang tidak tercantum namanya dalam kitab kehidupan akan dibuang ke dalam lautan api bersama dengan si jahat, untuk selamanya. Semoga anda, yang membaca artikel ini, dapat mengesampingkan doktrin dan mulai mencari kepada realitas dan hidup yang kekal, yaitu TUHAN Yesus dan Kerajaan ALLAH. Amin, ya TUHAN datanglah segera. Haleluya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya