Tanpa ingin menghujat siapapun, saya ingin bertanya:
"Apakah wayang kita perlu dilestarikan?"
Di zaman modern ini, kita sebagai orang muda sangat terpengaruh oleh kebudayaan modern. Wayang, yang dahulu sangat populer di pulau Jawa, perlahan-lahan tergusur ke pedalaman atau kota-kota kecil karena kurangnya peminat. Kurangnya pendidikan untuk dalang (universitas atau institut yang mengajarkan dalang sebagai mata kuliah) dan citra masyarakat yang rendah terhadap wayang mulai mematikan salah satu kesenian tradisional kita ini.
Namun ada hal yang mengkhawatirkan. Kemarin The Jakarta Globe melaporkan bahwa ada penyerangan terhadap pertunjukan wayang di Sukoharjo oleh sekelompok orang yang menamai diri mereka "Laskar Jihad". Pertunjukan wayang tersebut didalangi oleh Ki Slamet Gundono, seorang dalang muda yang inovatif dan sering keluar dari pakemnya. Dia cukup terkenal karena mementaskan wayang yang menyentuh kehidupan saat ini dan tidak terpaku pada masa lalu.
Saya menunggu sehari untuk melihat apakah ada tempat lain yang melaporkan peristiwa ini. Ternyata kompas dan media besar lainnya tidak melaporkan kabar ini, sehingga saya memiliki alternatif yang terjadi:
- Peristiwa ini tidak ada, hanyalah kesalah pahaman dari reporter The Jakarta Globe
- Peristiwa ini dibiarkan dengan tujuan mematikan wayang, dan menjadikannya kenangan
- Simpatisan - simpatisan "Laskar Jihad" dan sejenisnya menekan media untuk tidak memberitakan perkara ini
Karena itu, saya meminta komentar anda dalam masalah ini: "Apakah wayang perlu kita lestarikan?". Kalau anda menjawab ya, "Apakah yang kita bisa perbuat untuk melestarikannya?"
Tentang keterlibatan "Laskar Jihad", saya tidak ingin berkomentar lebih jauh. Biarlah orang yang menyebut Islam adalah agama yang penuh perdamaian membuktikan kepercayaan mereka dengan mengurus kelompok-kelompok seperti LJ. Atau mengingat Laskar Jihad adalah bentukan pemerintah untuk menyerang orang yang tidak sepaham dengan pemerintah, ada kemungkinan lakon yang dipentaskan Ki Slamet Gundono membuat gerah pemerintah yang memutuskan untuk menyegel pementasannya.
Sumber:
http://blog.liputan6.com/2008/11/05/slamet-gundono-juga-manusia/
http://blog.liputan6.com/2008/10/15/slamet-gundono-jadi-tuhan/