Membela
Di kamus bahasa Indonesia membela diartikan menjadi:
be·la ark v, mem·be·la v 1 menjaga baik-baik; memelihara; merawat: dia - ibunya yg sakit dng sabar; ibulah yg paling berjasa - kita sejak kecil; 2 melepaskan dr bahaya; menolong: untunglah ia masih dapat - jiwa perempuan yg malang itu;
pem·be·la n orang yg merawat;
Dapat disimpulkan dari kata di atas, orang yang membela berarti memiliki kekuatan melebihi sesuatu yang dibelanya.
Membela TUHAN atau agama
Bila seseorang dengan bangganya dapat berkata: "Aku membela TUHAN-ku" atau "Aku membela agamaku", sesungguhnya ia menghujat atau memperkecil TUHAN atau agamanya. Mengapa demikian? Karena konsep berpikir dari orang tersebut meletakkan dirinya lebih besar dari TUHAN atau agamanya, dengan demikian dia seolah-olah menyatakan bahwa ia mampu melebihi TUHAN maupun agamanya.
Ironis bukan? Orang yang berkata membela seperti di atas sesungguhnya adalah orang yang paling tidak beriman terhadap ajaran agamanya karena ia menganggap TUHAN-nya tidak berkuasa atas perkara tersebut hingga IA perlu pembelaan dalam perkara itu. Atau agamanya seolah-olah tidak mampu untuk berbuat apa-apa tanpa dirinya. Jika demikian halnya, apa perlunya orang lain menghargai ajaran yang ia anut maupun TUHAN yang ia sembah?
Membela secara tepat
Jadi apakah kita harus pasif saja menunggu mujizat datang? Tidak juga. Kita perlu secara aktif memperlengkapi diri sendiri dalam menghadapi tantangan yang ada. Bila orang lain tergerak karena tindakan kita, tentu saja kita dapat menasehati dan berdoa untuk mereka agar mereka juga dapat melakukan tindakan yang sama seperti yang kita lakukan (bukan hanya yang kita ajarkan). Pemaksaan kepada orang lain, apapun bentuknya, adalah perbuatan yang tidak beriman tadi, kecuali dilakukan kepada anak kecil yang notabene masih tidak dapat menyadari salah dan benar, baik dan buruk (dan caranyapun harus bijaksana).
Tertulis dalam Alkitab: "Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik." dan "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga."
Jadi, marilah kita bersama-sama mengubah dunia yang kita tempati dari pengubahan diri kita sendiri, baru keluarga, teman dan akhirnya meluas sampai masyarakat, dengan teladan yang kita miliki dan doa yang kita panjatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H