Mohon tunggu...
Nur Hidayati
Nur Hidayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Perguruan Tinggi (IAIS-AKTS) Syarifuddin

Hidup itu indah, tinggal bagaimana caranya untuk menikmatinya

Selanjutnya

Tutup

Diary

My 21st Birthday

28 November 2022   20:22 Diperbarui: 28 November 2022   20:42 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senin, 28 November 2022

Beberapa tahun terakhir, aku tidak terlalu muluk-muluk dan sedikit abai dengan ulang tahunku. Ulang tahun biasa saja tanpa ada yang memperdulikan, begitulah hari ulang tahunku berlalu.

Ucapan Happy Birthday atau Barokallah fi Umrik hanyalah sekadar formalitas yang diucapkan teman-temanku. Keluargaku juga tidak terlalu peduli untuk sekedar surprise atau kado, hanya doa yang mereka ucapkan untukku, selalu.

Pada hari Selasa, 22 November 2022  adalah hari ulang tahunku. Hari ulang tahun yang sangat biasa. Pada hari itu, hanya seorang sahabat terdekatku yang mengingat hari ulang tahunku dan mengucapkan selamat serta medoakanku. Aku menghargai ucapan selamatnya, dan kuunggah ke Story Whatsapp selama beberapa saat. 

Kemudian dua orang sahabatku yang lain juga mengucapkan selamat setelah melihat unggahanku. Aku berterima kasih kepada mereka.

Aku merasa unggahanku itu terlalu menarik perhatian, akhirnya kuhapus hingga tak seorang pun menyadari bahwa aku berulang tahun hari itu.

Aku adalah tipe orang yang suka bercerita apapun yang kulakukan kepada teman-temanku secara random. Hingga pada malam harinya, aku menceritakan perihal ulang tahunku kepada seorang sahabatku yang lain. Sayangnya dia tidak tahu kapan aku ulang tahun. Lantas dia bertanya, "Memangnya kapan kamu ulang tahun? Nanti kalau kamu ulang tahun, ku bacakan puisi." Tentu saja aku tertawa mendengarnya. 

Dia adalah anak yang pandai sastra. Tetapi karena aku tertawa, dia jadi penasaran dan memaksaku untuk menjawab pertanyaannya. Akhirnya kuberi tahu hari ulang tahunku yang tepat pada hari itu juga.

Ia sahabat yang baik. Ia sontak meminta maaf kepadaku karena bertanya kapan ulang tahunku tepat pada hari ulang tahunku sendiri, ia merasa konyol. Tapi sejujurnya aku tidak masalah dengan semua itu, bahkan aku tidak terlalu apakah ulang tahunku seindah atau seburuk itu.

Ia bertanya, "Kamu mau kado apa?"

"Katanya mau dibuatkan puisi," jawabku. "Akrostik, ya," lanjutku.

"Oke, aku buatkan, tunggu besoknya..." jawabnya.

Dan benar saja, keesokan harinya, ia mengirimkan dua buah puisi akrostik dari namaku. Puisi akrostik pertama berisi tentang motivasi dan doa, sedangkan yang kedua berisi tentang kehidupanku yang berada dalam kenangannya.

Akrostik oleh Pay Ningsih/dokpri
Akrostik oleh Pay Ningsih/dokpri

Aku tersentuh dan berterima kasih atas puisinya yang indah.

Tapi, aku salah ketika menduga bahwa kisah hari ulang tahunku akan berhenti di sana.

Pada hari Sabtu, 26 November 2022, Seorang teman dekat memberiku hampers. Dia berkata, "Jangan diberitahukan ke teman-teman yang lain (diunggah ke Whatsapp Story)."

Lalu aku berkata padanya, "Loh, apa ini?"

"Itu buat kamu, Happy Birthday. Maaf telat, ya," jawabnya.

"Loh, kok repot-repot sih. Makasih, ya," ucapku.

Aku sangat terkejut. Aku tidak tahu bahwa dia mengingat hari ulang tahunku, padahal aku bukan orang yang sangat dekat dengannya.

Saat kubuka, ternyata dia memberiku tumbler BTS. Aku adalah seorang ARMY, dan dia salah satu orang yang tahu tentang itu. Aku sangat berterima kasih padanya.

Dia juga menyelipkan kta mutiara yang ia tulis sendiri. Sejujurnya aku kesulitan membacanya, karena tulisan tangan miliknya sangat berantakan. Tetapi, seelah membacanya, aku menemukan perasaan tulus yang ia tuangkan dalam setiap katanya.

Tumbler BTS dan photocard Kim Namjoon/dokpri
Tumbler BTS dan photocard Kim Namjoon/dokpri

Tidak sampai di situ, hari ini (Senin,  28 November 2022), sahabat yang sudah kuanggap seperti adik sendiri memberiku kado. Perlakuannya ini membuatku tertawa. Bagaimana tidak, ulang tahunku sudah lewat 6 hari dan dia masih memberiku kado.

Sehari sebelumnya, ia juga membuatkan video spesial ulang tahun untukku dengan foto-foto kocakku. Dia sengaja menggunakan foto-foto kekonyolanku, membuatku malu sekaligus tertawa.

Aku membuka kado itu tepat di hadapannya. Kata-kata yang ia tulis di luarnya membuatku tertawa. Tulisan itu berbunyi, "Semoga tidak kalah dengan Jimin." Harapan absurd yang sulit dimengerti itu membuatku tertawa tak terkendali.  Tetapi aku berterima kasih padanya untuk kado yang berisi totebag santri.

Aku memang sudah lama menginginkannya, sayang uangku kugunakan untuk kepentingan yang lebih mendesak. Totebag itu menunjukkan nama almamater pesantrenku, dan itu yang membuatku sangat ingin memilikinya.

Totebag Santri Al-Kholafiyah/dokpri
Totebag Santri Al-Kholafiyah/dokpri

Sore harinya, aku kembali dikejutkan dengan surprise kue ulang tahun yang dikirimkan secara delivery oleh kakakku yang sedang merantau di luar kota. Aku tidak pernah menyangka kakakku akan mengirimkan kue ulang tahun untukku. Oh, My Sweet Brother...

dokpri
dokpri

Ini bukan kisah Sweet Seventeen, ini adalah tentang My 21st Birthday adalah ulang tahun paling berkesan. Ulang tahun yang sebelumnya kuabaikan karena berjalan seperti hembusan angin, berubah dengan penuh warna dan tawa. Terima kasih untuk orang-orang yang telah memberiku kejutan selama sepekan ini...  I Love You So Much...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun