Mohon tunggu...
Nur Hidayati
Nur Hidayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Perguruan Tinggi (IAIS-AKTS) Syarifuddin

Hidup itu indah, tinggal bagaimana caranya untuk menikmatinya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hampa

28 Februari 2022   22:33 Diperbarui: 28 Februari 2022   22:49 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
picture by pixabay.com

Kabut membekap,

Menyapu pandang.

Melayang . . .

Terbang . . .

Bersama udara.

Tak melihat,

Tapi tidak buta,

Hanya hampa

Petrichore . . .

Merasakan irama,

Mengalir bersama nafas,

Nikmatnya degup jantung,

Tetes air dedaunan,

Dan kerinduan

Secarik cerita di jalanan;

Kecipak air di atas tanah,

Bocah berlarian,

Itukah kebahagiaan?

Menatap nurani,

Menilik kekosongan,

Menyapa kehampaan,

Menapak keputus asaan,

Ditelan ketiadaan.

Aku . . .

Ditelanjangi keadaan,

Bersama lara,

Berakhir dalam fatamorgana

Tersesat (?)

Dimanakah jalan pulang?

Hening . . .

Menjawab tanpa bahasa

Aku dimana?


Tok . . .

Tok . . .

Ketukan pintu . . .

Bukan tamu,

Sekadar halu.

Maaf . . .

Sudut ruang ini terlalu sepi

Hanya gelap kutemui

Berkawan debu dan daki

Biarlah . .

Cukup saja,

Tinggalkan saja daku sendiri

Menyisakan cerita,

Dan dongeng penghapus luka

Hi_Dayh

Senin, 28 Februari 2022

22.27 WIB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun