Duniaku tak bisa bernafas tenang
Setiap menit, dimakan waktu
Meraung kesakitan
Arogansi tanpa rasa
Pemuas ego yang menggila
Betumbuk palu godam
Atas nama keadilan
Membunuh keheningan
Awan panas kekacauan
Cerita pilu, tangisan
Lupa makna kedamaian
Yang kerdil bingung bersikap
Menampak singa meraup mangsa
Apa yang dikehendakinya?
Mata memaksa memejam,
Telinga lelah mendengar,
Menyaksikan lisan setajam pisau
Bersaksi dengan kejam
Bila bukan karena-Mu, Tuhan
Tak 'kan kutemukan satu titik terang
Siapa yang berlawan arus kebenaran?
Apa baiknya dilakukan?
Persatuan berpecah jadi kepingan
Yang paling terang,
Nyatanya paling gelap
Di sudut gelap,
Cahaya bersembunyi tanpa kata
Tidak kah kau lelah memandang dalam kebutaan?
Hanya pada Tuhan,
Segalanya kukembalikan
Â
Jum'at, 25 Februari 2022
18.56 WIB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H