Mohon tunggu...
Nur Hidayati
Nur Hidayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Perguruan Tinggi (IAIS-AKTS) Syarifuddin

Hidup itu indah, tinggal bagaimana caranya untuk menikmatinya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Titik Terang (?)

28 Februari 2022   09:27 Diperbarui: 28 Februari 2022   21:04 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Duniaku tak bisa bernafas tenang

Setiap menit, dimakan waktu

Meraung kesakitan

Arogansi tanpa rasa

Pemuas ego yang menggila

Betumbuk palu godam

Atas nama keadilan

Membunuh keheningan

Awan panas kekacauan

Cerita pilu, tangisan

Lupa makna kedamaian

Yang kerdil bingung bersikap

Menampak singa meraup mangsa

Apa yang dikehendakinya?

Mata memaksa memejam,

Telinga lelah mendengar,

Menyaksikan lisan setajam pisau

Bersaksi dengan kejam

Bila bukan karena-Mu, Tuhan

Tak 'kan kutemukan satu titik terang

Siapa yang berlawan arus kebenaran?

Apa baiknya dilakukan?

Persatuan berpecah jadi kepingan

Yang paling terang,

Nyatanya paling gelap

Di sudut gelap,

Cahaya bersembunyi tanpa kata

Tidak kah kau lelah memandang dalam kebutaan?

Hanya pada Tuhan,

Segalanya kukembalikan

 

Jum'at, 25 Februari 2022

18.56 WIB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun