Dari grafik yang dihasilkan, kita dapat melihat distribusi volume transaksi setiap bulan. Volume transaksi terendah terjadi pada bulan April dengan nilai Rp 125.282.159,82, sementara volume transaksi tertinggi terjadi pada bulan Desember dengan nilai Rp 334.527.171,51.
Penjualan SNI Berdasarkan Tahun Penetapan
BSN secara rutin menetapkan SNI baru setiap tahun. SNI yang ditetapkan bisa berupa SNI pengembangan sendiri atau SNI yang diadopsi dari standar internasional seperti ASTM, IEC, ISO, dan lainnya. Dengan demikian, kita bisa menampilkan data penjualan dokumen SNI dalam bentuk tabulasi berdasarkan tahun penetapan dan jenis SNI.
Mengingat jumlah baris dan kolom hasil tabulasi dari query tersebut cukup banyak, akan lebih efisien jika kita mengekspor hasil query tersebut ke dalam format dokumen Excel.
Dari tabel Excel tersebut, kita dapat melihat bahwa SNI yang terjual sepanjang tahun 2023 memiliki tahun penetapan mulai dari 1969 hingga 2023. Hal ini menarik untuk diperhatikan, karena meskipun beragam tahun penetapan, dokumen-dokumen SNI tersebut masih banyak dicari oleh masyarakat.
Rekapitulasi Berdasarkan Jenis Standar
Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, ada tiga jenis dokumen standar yang dijual: SNI pengembangan sendiri, SNI adopsi, dan standar internasional. Sebelum kita menganalisis detail penjualan berdasarkan judul, eksemplar, dan nilai rupiah pada tahun 2023, mari kita terlebih dahulu menganalisis total penjualan untuk ketiga jenis dokumen tersebut secara keseluruhan.
Dari baris kode tersebut, kita mendapatkan informasi bahwa pada tahun 2023, total dokumen standar yang terjual mencakup 6.544 judul dan 18.644 eksemplar, dengan total pendapatan sebesar Rp 2.834.914.414,70. Kita dapat menyimpulkan bahwa kebutuhan akan standardisasi di Indonesia sangat signifikan. Setelah memahami informasi total penjualan dokumen standar pada tahun 2023, kita akan menganalisis setiap jenis dokumen secara terpisah, mulai dari SNI pengembangan sendiri, SNI adopsi, hingga standar internasional.
a. SNI Pengembangan Sendiri