Pendahuluan
Hinduisme, warisan spiritual kuno yang berasal dari India, telah memberikan landasan filosofis yang kaya dan bermakna bagi jutaan pengikutnya di seluruh dunia. Dalam kehidupan sehari-hari, agama Hindu membekali individu dengan seperangkat keyakinan, nilai, dan ajaran yang menjadi pedoman hidup mereka. Pada artikel kali ini, kita akan melihat lebih dekat beberapa konsep penting agama Hindu, antara lain asal usul manusia pertama menurut mitologi Hindu, inti keyakinan yang menjadi dasar agama ini, serta hubungan antara surga dan neraka serta Pankasrada. Masu, pandangan agama Hindu tentang bunuh diri, dan solusi diberikan.
Siapakah Manusia Pertama Menurut Agama Hindu?
Menurut kepercayaan Hindu, Manu  pertama adalah Swayambhu Manu yang diyakini sebagai nenek moyang manusia  Manwantara pertama. Menurut agama Hindu, Swayambhu menikah dengan Manu Satarupa dan memiliki seorang anak bersamanya. Cucu Manu disebut manava, jadi kata Sansekerta untuk "manusia" adalah manava (secara harfiah berarti "keturunan Manu"). Menurut agama Hindu, Swayambhu Manu dan Satarupa adalah laki-laki dan perempuan pertama di dunia atau era kehidupan pertama. Setelah berakhirnya era Swayambhu Manu, dunia memasuki era Manu baru satu per satu hingga lahirlah 14 Manu. Waiwaswata Manu, atau Manu di zaman modern, konon adalah putra dewa matahari Hindu Surya (Wiwaswan), nenek moyang umat manusia di awal zaman manusia saat ini. Waiwaswata Manu lahir pada masa Satya Yuga dan mendirikan kerajaan bernama Kosala dengan pusat pemerintahan di Ayodhya. Beliau mempunyai 10 orang anak: Wena, Dresne (Dresta), Narisian (Narisianta), Nabaga, Ikwaku, Calusa, Saryati, Ila, Persador (Persadora), Nabagalista. Dalam kitab Matsya Purana, ia tampil sebagai raja yang menyelamatkan umat manusia dari bencana banjir setelah menerima pesan dari Dewa Wisnu berupa seekor ikan (Matsya Avatara). Kisah ini sesuai dengan mitos Sumeria tentang Gilgamesh dan kisah nabi Nuh dalam Agama Surgawi.
Dasar Keyakinan Agama Hindu
Selain itu, agama Hindu mempunyai banyak ajaran dasar, namun ajaran  yang paling mendasar adalah ajaran Pancha Sradha. Secara etimologis, Panca Sradha  terdiri dari kata Panca dan Sradha, dimana Panca berarti lima dan Sradha berarti keyakinan atau kepercayaan. Lima keyakinan mendasar tersebut adalah keyakinan terhadap Brahman, Atma, Karma Phala, Punarbawa, dan Moksa. Brahman artinya umat Hindu meyakini Tuhan itu esa, sebagaimana tertulis dalam Chandogya Upanisad IV.2.1 yaitu "Tuhan hanya ada satu dan Tuhan yang kedua adalah "Ekam Eva Avithyam Brahman" yang artinya "tidak ada". "Yo devanam namada eka eva" berarti "Dia adalah satu dan dipanggil dengan banyak nama." Masih banyak kitab suci dan doa lain yang  dengan jelas menunjukkan bahwa umat Hindu percaya akan keberadaan Tuhan yang Esa.
- Brahman: Kepercayaan pada Brahman, realitas tertinggi, Â sumber segala sesuatu di alam semesta.
- Atman: Kepercayaan pada jiwa individu yang abadi, Atman, yang merupakan bagian dari Brahman.
- Karma: Keyakinan bahwa menurut hukum karma, Â setiap tindakan mempunyai hasil yang sesuai.
- Reinkarnasi: Kepercayaan pada reinkarnasi, yaitu jiwa manusia bereinkarnasi ke dalam berbagai bentuk kehidupan berdasarkan karma.
- Moksha: Kepercayaan terhadap pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian dicapai melalui pemahaman mendalam akan kebenaran dan pengabdian kepada Tuhan.
Ceritakan Hubungan Sorga, Neraka, dan Pancasrada
Dalam agama Hindu, surga dan neraka adalah dua tujuan akhir yang dianut umat Hindu setelah kehidupannya di bumi. Hubungan antara surga, neraka dan Panca srada adalah sebagai berikut. Surga adalah tempat kebahagiaan dan kegembiraan yang diberikan kepada mereka yang menjalani kehidupan yang baik dan bermoral sesuai prinsip Pankasrada. Moksha juga dianggap sebagai bentuk surga tertinggi, tempat jiwa menyatu dengan Brahman. Neraka adalah tempat penderitaan dan penyiksaan yang dialami oleh mereka yang melanggar prinsip Panca srada. Karena karma buruk, jiwa-jiwa pergi ke neraka untuk menebus dosa-dosa mereka.
Mengapa Orang Bisa Bunuh Diri: Solusi Menurut Agama Hindu
Agama Hindu mengutuk bunuh diri. Sebab bunuh diri  dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum alam dan lingkaran kehidupan. Orang mungkin tergoda untuk bunuh diri karena stres, penderitaan, atau keputusasaan. Menurut agama Hindu, solusinya adalah dengan memahami konsep karma dan reinkarnasi.
- Karma: Bunuh diri dianggap sebagai tindakan yang menimbulkan karma negatif yang berdampak negatif pada kehidupan masa depan Anda. Karma yang belum terselesaikan  akan dibawa ke kehidupan berikutnya.
- Reinkarnasi: Agama Hindu mengajarkan bahwa jiwa manusia  terus berpindah dari satu kehidupan ke kehidupan berikutnya. Penderitaan dalam hidup ini dapat dilihat sebagai bagian dari perjalanan jiwa yang berkelanjutan.Mengatasi penderitaan dengan penuh perhatian dan kesabaran adalah jalan menuju pertumbuhan dan pembebasan spiritual  (moksha).
Kesimpulan
Dengan pemahaman yang mendalam terhadap konsep-konsep tersebut, umat Hindu mendapat bimbingan dan bimbingan untuk hidup bijaksana dan bertanggung jawab.
 Dengan mengamalkan prinsip Panca srada dan memiliki keyakinan yang kuat terhadap karma, reinkarnasi, dan moksha, umat Hindu mampu menemukan solusi bermakna untuk mengatasi tantangan dan penderitaan serta menemukan kedamaian spiritual dan kesejahteraan  dalam perjalanan hidupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H