Mohon tunggu...
Bagus Ugra
Bagus Ugra Mohon Tunggu... Mahasiswa - PoliteknikIlmuPemasyarakatan

Hallo semuanya, Perkenalkan nama saya I Gusti Ngurah Bagus Ugra, saya memiliki hoby dibidang seni dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bakat Terpendam Dibalik Jeruji Besi: Karya WBP Menyapa Jiwa Masyarakat

19 Mei 2024   09:18 Diperbarui: 19 Mei 2024   09:33 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di tengah kehidupan di dalam penjara, terdapat bakat-bakat luar biasa yang terpendam dimiliki oleh para WBP, menunggu kesempatan untuk bersinar. Melalui sebuah kegiatan inovatif, karya-karya luar biasa dari Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) telah diperkenalkan kepada masyarakat luas, membawa inspirasi dan kekaguman.

Kisah-kisah yang mengharukan serta bakat-bakat yang tak terduga. Para WBP di dalamnya sering kali memiliki potensi yang tersembunyi, menunggu kesempatan untuk diungkapkan. Sebuah persembahan seni yang menggugah hati dari mereka telah mengubah pandangan masyarakat terhadap realitas di balik jeruji besi.

Takdir kreatif telah memimpin para narapidana ini melalui lorong-lorong kegelapan menuju sorot terang panggung seni. Melalui lukisan, puisi, musik, dan berbagai karya seni lainnya, mereka menyampaikan kisah-kisah pribadi, harapan, dan mimpi-mimpi yang terenggut oleh kesalahan masa lalu.

Karya seni yang dihasilkan oleh para WBP bukan hanya sekadar ekspresi diri, tetapi juga sebuah jendela yang mengungkapkan kompleksitas manusia di balik kesalahan yang telah dilakukan. Setiap goresan kuas, tiap bait puisi, dan setiap nada musik menjadi saksi bisu dari perjalanan batin yang melintasi penderitaan dan harapan.

Dalam sebuah wawancara, salah satu dari mereka berkata, "Melalui seni, saya menemukan kembali bagian dari diri saya yang hilang. Saya percaya bahwa setiap orang memiliki potensi untuk berubah dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat

Tidak hanya menyentuh jiwa mereka sendiri, karya-karya ini juga menembus dinding-dinding penjara untuk menyapa jiwa masyarakat di luar sana. Mereka mengajarkan tentang belas kasihan, kesempatan kedua, dan pentingnya memandang setiap individu dengan cahaya keadilan dan kesempatan.

Dengan bakat mereka, para narapidana telah mengubah paradigma masyarakat tentang penjara. Mereka bukan hanya sekadar tahanan, tetapi juga manusia dengan potensi dan kepekaan yang luar biasa. Dan melalui karya-karya mereka, mereka menawarkan satu pesan yang kuat: bahwa kehidupan, meskipun dalam jeruji besi, masih memiliki arti dan keindahan yang tak terhingga.

Karya karya ini tidak hanya tentang mengembangkan bakat, tetapi juga tentang membuka pintu untuk kesempatan baru dan masa depan yang lebih cerah bagi para WBP. Dengan dukungan dari masyarakat luas, kegiatan ini terus memperluas jangkauannya, membangun jembatan antara dunia di dalam dan di luar penjara, sambil membuktikan bahwa setiap orang memiliki nilai dan potensi yang tak terbatas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun