Masalah ini bisa muncul akibat kurangnya perhatian dari orang tua, pola asuh yang salah hingga trauma psikis yang dialami oleh anak. Tidak hanya faktor keluarga/orang tua, masalah penyimpangan perilaku anak ini juga dapat timbul karena faktor lingkungan sosial dimana anak itu tumbuh dan berkembang, akibat pergaulan dengan teman sekolah atau teman sebaya yang ada di sekitar tempat tinggal.
Lalu bagaimana cara mencegah perilaku melanggar hukum pada anak ini?
 Seperti yang telah disampaikan di awal bahwa anak-anak adalah mereka yang perlu mendapatkan rasa aman, kasih sayang, kebahagiaan dan perhatian. Sehingga cara yang dapat kita lakukan pun tidak jauh-jauh dari itu. Diantaranya adalah sebagai berikut:
- Orang tua harus mulai meluangkan banyak waktu untuk anak
Dengan waktu luang yang orang tua berikan kepada anak, maka anak akan merasa bahwa dirinya disayangi dan diperhatikan dengan baik oleh orang tuanya. Sehingga tumbuhnya rasa cinta dan kebaikan dari dalam dirinya. Kemungkinan ia pun akan berperilaku yang sama saat berada di luar rumah.
- Orang tua harus memberi contoh
Anak-anak cenderung meniru orang tuanya. Jadi, orang tua harus berhati-hati dalam berperilaku. Orang tua harus bisa mencontohkan perbuatan dan ucapan yang baik kepada anak-anaknya
- Orang tua memberi arahan
Bagaimanapun juga orang tua adalah orang pertama yang harus mendidik anak-anaknya. Sehingga orang tua pun berkewajiban untuk memberi arahan ke komunitas mana anak-anaknya boleh bergaul.
- Masyarakat memberi pengawasan, pembinaan dan memberikan waktu luang yang positif kepada anak-anak di lingkungan tersebut.
Dan masih banyak lagi upaya pencagahan yang bisa dilakukan baik oleh pihak keluarga maupun masyarakat agar perilaku pelanggaran hukum oleh anak-anak ini bisa segera diatasi dan masa depan Indonesia muda bisa terselamatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H