Mohon tunggu...
I PtGd
I PtGd Mohon Tunggu... Guru - SMA Negeri 10 Denpasar

Kebahagian tentang hidup adalah bagaimana anda menjalani sebuah kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Campuran dan Sistem Koloid

17 Juni 2024   18:15 Diperbarui: 17 Juni 2024   18:18 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Asap, debu

Padat

Cair

Sol

Cat

Padat

Padat

Sol padat

Kaca berwarna

System koloid juga dapat bersifat koloid reversibel dan irreversible. Susu bubuk yang diperoleh dari penguapan susu setelah menghilangkan krim, dapat diubah kembali menjadi susu setelah dicampur dengan air. Sistem semacam ini adaalh contoh koloid reversibel. Hidrosol anorganik seperti sol belerang dan emas adalah koloid irreversibel. Sifat inilah yang membuat sistem koloid dapat digolongkan dalam dua kelompok yaitu, koloid liofil dan koloid liofob. Koloid liofil yaitu jenis koloid yang fase terdispersinya dapat menarik medium pendispersi berupa cairan, sehingga sifatnya kental. Sementara koloid liofob adalah partikel zat terdispersi yang tidak dapat menarik medium, sehingga sifatnya encer. Bisa juga dapat dikatakan liofil artinya senang pada cairan, sedangkan liofob artinya takut pada cairan.

Koloid hidrofil adalah sistem koloid di mana fase terdispersinya memiliki kecenderungan untuk menarik medium pendispersinya. Ini terjadi karena gaya tarik yang kuat antara partikel-partikel terdispersi dan medium pendispersinya. Ketika medium pendispersinya adalah air, koloid ini disebut koloid liofil. Koloid hidrofil, atau hidrokoloid, didefinisikan sebagai sistem koloid di mana partikel-partikel koloid adalah polimer hidrofil yang tersebar dalam air. Hidrokoloid dapat bersifat reversible (dapat kembali ke bentuk asal setelah perubahan) atau irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk asal setelah perubahan). Koloid hidrofob adalah sistem koloid di mana fase terdispersinya tidak memiliki kecenderungan untuk menarik medium pendispersinya. Jika medium pendispersinya adalah air, koloid ini disebut koloid liofob. Koloid hidrofob, atau emulsi, didefinisikan sebagai sistem koloid di mana partikel-partikel polimer hidrofob tersebar dalam pelarut air. Karena partikel koloid hidrofob tidak berinteraksi dengan pelarut air, koloid hidrofob sendiri tidak stabil dan umumnya tidak terbentuk secara spontan. Pembentukan emulsi biasanya memerlukan energi tambahan, misalnya melalui pengadukan atau homogenisasi. Seiring waktu, emulsi cenderung memisahkan diri karena pemisahan ini menempatkan sistem dalam keadaan yang lebih stabil. D alam koloid hidrofil, stabilitas dipertahankan karena interaksi kuat antara partikel terdispersi dan medium pendispersinya, yang membuat koloid ini lebih stabil secara alami. Sebaliknya, dalam koloid hidrofob, stabilitas seringkali dicapai dengan menambahkan agen penstabil atau surfaktan yang membantu mencegah pemisahan fase yang terdispersi dari medium pendispersinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun