Kelima, ketahui kapan harus berhenti
Gejala-gejala seperti nyeri otot yang berat, nyeri dada, pusing, kelemahan ekstremitas, irama jantung tidak teratur atau terlalu kencang, dan sesak napas harus diperhatikan selama olahraga. Hentikan olahraga ketika merasakan salah satu gejala tersebut. Jika gejala menetap atau bahkan memberat segera konsultasi dengan tenaga medis.
Setelah mengetahui lima hal yang penting, selanjutnya mulai pilih jenis olahraga yang tepat. Pada lansia dengan penyakit penyerta sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Olahraga yang dapat dilakukan oleh lansia dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
- Daya tahan/Cardio, berfungsi untuk meningkatkan kebugaran jantung, paru-paru, dan sistem peredaran darah. Contoh: berjalan, lari santai, menari, berenang, bersepeda, menaiki tangga, memotong rumput, dan berkebun.
- Kekuatan, berfungsi untuk meningkatkan atau mempertahankan massa otot. Contoh: mengangkat beban, menggunakan tali elastis, dan latihan beban dengan berat tubuh (push-up/sit-up).
- Keseimbangan, berfungsi untuk mencegah jatuh. Contoh: berdiri dengan satu kaki, berjalan dengan tumit menyentuh jari kaki, dan latihan tai chi.
- Fleksibilitas, berfungsi untuk meregangkan otot dan membuat ekstremitas lebih mudah bergerak. Contohnya seperti latihan peregangan/stretching dan yoga.
Dengan mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan sebelum berolahraga, maka kejadian yang tidak diinginkan seperti terjatuh, sakit jantung, dan bahkan kematian pada lansia yang berolahraga dapat dikurangi. Banyaknya pilihan olahraga yang dapat dilakukan oleh lansia meningkatkan peluang lansia untuk berolahraga secara tepat. Lansia yang berolahraga secara tepat dan rutin dapat meningkatkan kualitas hidupnya sehingga dapat merasakan hidup menjadi lebih bermakna.
Referensi
Amarya, S., Singh, K., & Sabharwal, M. (2018). Ageing process and physiological changes. Dalam: D'Onofrio, G., Greco, A., & Sancarlo, D. (Eds.). Gerontology. InTech. Tersedia pada https://doi.org/10.5772/intechopen.76249.
Holla, P. & Mica, N. (2020). Effect of Footwear on Balance and Fall Risk of Elderly Individuals in Selected Old Age Homes. Indian Journal of Physiotherapy and Occupational Therapy, 14(3):164-170.
Langhammer, B., Bergland, A., & Rydwik, E. (2018). The Importance of Physical Activity Exercise among Older People. Biomed Res Int, 2018:7856823.
Nikitas, C., Kikidis, D., Bibas, A., Pavlou, M., Zachou, Z., & Bamiou, D.E. (2022). Recommendations for physical activity in the elderly population: A scoping review of guidelines. J Frailty Sarcopenia Falls, 7(1):18-28.
Olson, R.D., Piercy, K.L., Troiano, R.P., Ballard, R.M., Fulton, J.E., & Pfohl, S.Y. (2018). Physical Activity Guidelines for Americans, 2nd edition. Washington, DC: U.S. Department of Health and Human Services.
Presiden Republik Indonesia. (1998). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Indonesia.