Menurut Dewey, pembelajaran yang menyenangkan dan menarik tidaklah cukup. Pembelajaran harus memiliki tujuan, meregangkan Anda secara mental, dan harus membuat Anda menginginkan lebih. (RJ - Keller, 2020)
Di dalam proses pembelajaran, Dewey memberikan argumen nya terhadap model pembelajaran yang pasif atau situasi dimana murid hanya sebagai penerima pengetahuan dari penjelasan seorang guru.Â
Dewey lebih menekankan proses pembelajaran secara aktif, dimana para murid diajak untuk lebih ekspresif dan berkeinginan secara mandiri untuk ber eksplorasi.Â
Dalam pandangan Dewey, Murid diberi kebebasan untuk bergerak di lingkungannya dalam usahanya untuk memenuhi rasa keingintahuannya dan secara mandiri membangun caranya sendiri dalam mencari dan menerapkan pengetahuan. Hal ini lebih dikenal dengan sebutan "Learning by Doing".
Model pembelajaran seperti ini ada kalanya menimbulkan kesalahpahaman terutama bagi orangtua yang memiliki latar belakang sebagai orang awam dalam pendidikan.Â
Mereka menjadi bertanya- tanya dimanakah peran guru jika murid di berikan kebebasan seperti ini. Justru disinilah Guru memainkan peran yang sangat penting agar proses pembelajaran ini sukses.
Guru sebagai orang terdekat dari murid dalam proses pembelajaran dituntut untuk mengetahui pengalaman, tingkat pengetahuan dan minat murid melalui pengamatan. Sehingga materi yang akan diberikan kepada murid sesuai dengan kemampuan dan mengasah rasa keingintahuan untuk mengenal lebih jauh masalah yang ada serta mencari solusi yang terbaik.Â
Ketika proses pembelajaran berlangsung, guru tidak lepas tangan atau hanya sekedar menjadi pengamat namun guru akan membimbing dan mengarahkan pemikiran para murid bahkan mendorong kreativitas murid dalam pencarian solusinya.
Dalam pembelajaran tradisional, Guru akan lebih cenderung ada didepan kelas dan memberikan informasi atau tugas kepada murid, sementara para murid biasanya hanya menerima informasi tersebut yang pada suatu waktu diuji melalui ujian tertulis.Â
Sangat kontras dalam teori  Dewey, Guru memperkenalkan suatu masalah dan para murid akan berdiskusi bahkan bekerjasama dalam mencari solusinya yang kreatif. Kreatifitas para murid dapat tertuang dalam bentuk tulisan, proyek presentasi ataupun model penilaian lainnya.  Â
Teori Dewey sangat relevan dalam penerapannya di era modern sekarang ini. Penggunaan teknologi dalam pendidikan terutama di masa pandemi Covid 19 memberi kesempatan bagi para murid untuk bisa berkreasi mandiri dalam menyelesaikan tugas dari guru.Â
Sebagai salah satu contoh penerapan tugas mengenai pembuatan video menjaga kebersihan laut. Guru telah mengamati dan mengetahui akan latar belakang pengetahuan murid dalam penggunaan gadget, ketertarikan murid akan teori pembahasan dan evaluasi penilaian terhadap output berupa video.Â
Murid diberi kesempatan untuk mengumpulkan materi baik itu secara online maupun berdiskusi dengan teman. Guru akan selalu standby untuk memberikan arahan atau bantuan yang diperlukan oleh para murid.Â
Evaluasi penilaian berdasarkan pada output video, yang dimana video tersebut juga dapat diberikan kepada teman ataupun keluarga untuk membagikan pemikiran murid mengenai kebersihan laut.
Menurut Egi Prasetyo dan Dr. Rr. Siti Murtiningsih, Dewey melihat pendidikan sebagai suatu proses kehidupan yang merupakan proses psikologis dan sosiokultural dimana hubungan antara guru dan murid adalah relasi mutualisme.Â
Guru dapat menyusun rencana pembelajaran berdasarkan minat dan pengalaman murid sehingga minat dan pengalaman itu dapat menjadi keterampilan dan informasi penting yang berguna bagi murid tersebut.
Â
Referensi :Â
https://aussiechildcarenetwork.com.au/articles/child-development/john-deweys-theory
https://rj-keller.com/john-dewey-theory-on-play-in-early-childhood-education/
https://study.com/academy/lesson/john-dewey-on-education-impact-theory.html
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132309079/penelitian/PENGEMB.+KOGNITIF.pdf
https://www.teachthought.com/learning/pedagogy-john-dewey-summary/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H