Mohon tunggu...
I WayanKerianta
I WayanKerianta Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang pemula

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diseminasi Budaya Positif

23 Oktober 2023   16:21 Diperbarui: 23 Oktober 2023   16:28 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Latar Belakang

Budaya positif di sekolah sangat penting untuk diketahui dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dan mendukung proses belajar mengajar. Salah satu tokoh yang sangat berpengaruh dalam perkembangan pendidikan di Indonesia adalah Ki Hajar Dewantara. Melalui pemikirannya, Ki Hajar Dewantara mengusulkan pendidikan yang berkarakter dan berkeadilan, yang diharapkan dapat menciptakan generasi bangsa yang berpikiran luas dan berkarakter.

Pertama, Ki Hajar Dewantara mengusulkan pendidikan yang berkarakter. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan harus membawa nilai-nilai yang positif kepada siswa, seperti kejujuran, kerja keras, tanggung jawab, dan lain sebagainya. Dengan demikian, siswa akan memiliki karakter yang baik dan dapat menjadi warga negara yang berkontribusi positif bagi masyarakat.

Kedua, Ki Hajar Dewantara mengusulkan pendidikan yang berkeadilan. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan harus diakses oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali, baik dari kelas sosial yang tinggi maupun yang rendah. Dengan pendidikan yang berkeadilan, setiap siswa akan memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi dan mencapai cita-cita mereka.

Ketiga, Ki Hajar Dewantara mengusulkan pendidikan yang berpikiran luas. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan harus membuka wawasan siswa dan memberikan kesempatan untuk mengenal berbagai budaya dan peradaban. Dengan pendidikan yang berpikiran luas, siswa akan memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri dan menjadi warga negara yang toleran dan memahami perbedaan.

Selama ini, disiplin di sekolah dimaknai sebagai sikap patuh terhadap aturan di sekolah. Hal ini berimplikasi kurang baik terhadap siswa. Siswa tidak terlatih memiliki motivasi internal untuk berdisiplin, justru termotivasi eksternal. Hal ini berimplikasi pada sikap yang ditunjukkan siswa yang mana seringkali berubah jika motivasi tersebut hilang. Siswa pada dasarnya tidak menyukai peraturan karena jika mereka melakukan pelanggaran maka akan mendapatkan hukuman yang cenderung mempermalukan dirinya. Budaya positif mengajak sekolah untuk berbenah menerapkan poin-poin utama dengan tujuan menggali motivasi internal dalam diri siswa dan warga sekolah guna mencapai pendidikan yang lebih baik.

Secara keseluruhan, pemikiran Ki Hajar Dewantara sangat penting untuk diterapkan dalam pendidikan, khususnya dalam menciptakan budaya positif di sekolah. Dengan pendidikan yang berkarakter, berkeadilan, dan berpikiran luas, diharapkan siswa dapat menjadi generasi bangsa yang berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.

Sebagai seorang pendidik, guru diharapkan memiliki nilai-nilai positif yang dibutuhkan untuk membentuk karakter pelajar Pancasila dengan memberi contoh dan melakukan habituasi atau pembiasaan yang konsisten di sekolah.

Karena itu, sangat penting bagi guru untuk dapat mengembangkan budaya positif di sekolah agar dapat menumbuhkan motivasi intrinsik dalam diri murid-muridnya untuk menjasi pribadi yang bertanggung jawab dan berbudi pekerti luhur.

2. Tujuan

Kegiatan aksi nyata ini bertujuan untuk mennciptakan budaya positif dalam diri setiap warga sekolah sehingga berimplikasi terhadap sikap dan perilaku warga sekolah.

3. Linimasa Tindakan

Aksi nyata budaya positif ini direncanakan dalam beberapa tahapan, antara lain;

  • Menyampaikan rencana aksi nyata kepada kepala sekolah dan waka bidang administrasi dan akademik
  • Menyelenggarakan sosialisasi budaya positif yang dihadiri oleh kepala sekolah dan rekan guru
  • Membagi tugas untuk melaksanakan perumusan keyakinan kelas di seluruh kelas 7, 8 dan 9
  • Mencetak keyakinan kelas dan memajangnya di seluruh kelas
  • Mengajak seluruh warga sekolah untuk meyakini isi keyakinan kelas
  • Memfasilitasi diskusi mengenai penanganan tindakan siswa yang tidak sesuai dengan keyakinan kelas

4. Dukungan yang Dibutuhkan

Adapun dukungan yang dibutuhkan yaitu sebagai berikut,

  • Dukungan dari kepala sekolah, rekan guru, serta murid agar tindakan yang telah disusun agar dapat dilakukan secara lancar dan menyeluruh
  • Sarana dan prasarana untuk menumbuhkan budaya positif di sekolah
  • Orang tua dalam melakukan budaya positif di rumah

 5. Deskripsi Aksi Nyata

CGP menhadap kepala sekolah untuk menyampaikan rencana aksi pada tanggal 21 Oktober 2023. Dalam kegiatann ini terjadi diskusi yang pada intinya kepala sekolah menyetujui rencana diseminasi budaya positif yang akan dilaksanakan. Kemudian, CGP berkoordinasi dengan waka bidang administrasi dan akademik guna menentukan jadwal diseminasi agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah. Setelah jadwal disepakati, CGP menyusun persiapan kegiatan diseminasi, meliputi: proposal kegiatan, materi, dan mengundang kepala sekolah berserta rekan guru sebagai peserta dalam kegiatan diseminasi.

Kegiatan diseminasi dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 Oktober 2023 yang dihadiri oleh rekan-rekan guru SMP Negeri 1 Kuta Selatan. Dengan diseminasi budaya positif ini, setiap warga sekolah dapat memahami dan mulai menerapkan budaya positif sehingga sekolah menjadi tempat penyelenggaraan pendidikan yang ramah anak. Peserta dengan antusias menyimak dan menerima materi serta berbagi pengalaman dalam menangani kasus siswa.

Kegiatan aksi nyata selanjutnya adalah mengajak warga sekolah untuk menyusun keyakinan kelas. Dengan penyusunan keyakinan kelas, warga sekolah diharapkan dapat meyakini setiap poin dan menerapkannya sehingga sehingga budaya positif dapat tumbuh dan berkembang di sekolah.

6. Hasil Aksi Nyata

Kegiatan aksi nyata yang dilakukan oleh CGP secara perlahan menghasilkan tumbuhnya kesadaran warga sekolah untuk mulai menerapkan budaya positif khususnya dalam menyusun dan melaksanakan keyakinan kelas serta menerapkan restitusi.

7. Pembelajaran dari Aksi Nyata

CGP mendapatkan banyak hal dari pelaksanaan aksi nyata. Salah satu pembelajaran yang terpenting adalah kebersamaan. Seorang warga sekolah tidak mungkin dapat menjalankan perannya dengan baik tanpa dukungan dari warga sekolah lainnya. Sekolah harus bergerak sebagai tim dalam satu visi dan misi, saling berbagai untuk mengisi kekurangan masing-masing dengan mengerahkan segala aset yang dimiliki. Selain itu sangat penting menjaga tekad untuk maju menggerakkan seluruh sistem dalam penyelenggaraan pendidikan untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila.

 8. Refleksi dan Tindak Lanjut

1-653635ae06b56a45af3b7222.png
1-653635ae06b56a45af3b7222.png

2-65363740110fce47b0783852.png
2-65363740110fce47b0783852.png

9. Dokumentasi

  • Dokumentasi Keyakinan kelas

img-20230717-090655-653636ea06b56a75700c3322.jpg
img-20230717-090655-653636ea06b56a75700c3322.jpg

img-20230717-092244-6536370006b56a70ee3bfcc2.jpg
img-20230717-092244-6536370006b56a70ee3bfcc2.jpg
img-20230717-092227-6536371bee794a4a9f07c922.jpg
img-20230717-092227-6536371bee794a4a9f07c922.jpg
  • Dokumentasi Posisi Kontrol dan Segitiga Restitusi

screenshot-264-6536377eee794a7fb01fce14.png
screenshot-264-6536377eee794a7fb01fce14.png

screenshot-265-65363797edff7642667a0fa2.png
screenshot-265-65363797edff7642667a0fa2.png
  • Dokumentasi Diseminasi Budaya Positif

screenshot-266-653637d706b56a1b2c5c4f42.png
screenshot-266-653637d706b56a1b2c5c4f42.png

screenshot-260-65363831edff765b3c1fa7f2.png
screenshot-260-65363831edff765b3c1fa7f2.png

screenshot-263-65363896ee794a7c265abb22.png
screenshot-263-65363896ee794a7c265abb22.png

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun