Umanis Galungan merupakan hal yang juga sangat ditunggu-tunggu masyarakat Hindu Bali.
Masyarakat Hindu di Bali sehari setelah hari raya Galungan, tepatnya sekarang ini tanggal 11 November 2021 umat Hindu di seluruh Bali merayakan Rahina Manis Galungan yang jatuh pada Warespati (Kamis) Umanis Wuku Dungulan. Di mana hariDi dalam pelaksanaan Umanis Galungan umat Hindu biasanya merayakannya dengan melakukan berbagai aktivitas baik secara skala maupun niskala. Pada hari ini masyarakat Hindu mengenang dan merasakan kebahagiaan atas kemenangan Dharma melawan Adharma.
Pada saat Manis Galungan masyarakat Hindu kuhusunya di Bali melampiaskan atau merayakan kegembiraan atas kemenangan Dharma melawan Adharma dengan mengunjungi dan bercengkrama dengan sanak-saudara, keluarga maupun tetangga. Selain itu masyarakat juga biasanya mengunjungi tempat-tempat atau objek wisata yang ada di daerahnya ataupun di luar daerah dalam rangka mengisi upacara Manis Galungan yang marupakan hari sehari setelah Galungan.
Biasanya masyarakat melakukan dan menggelar kegiatan ramah tamah dengan keluarga, tetangga, saudara dan lainnya dengan kegembiraan dan keceriaan. Biasanya di Dearah saya sendiri keluarga bersama dengan rombongan keluarga lainnya bepergian bersama ke tempat wisata sebagai suatu jalinan kekerabatan, dengan bercengkrama, bersendau gurau, dan makan bersama sebagai suatu jalinan kekerabatan dalam keluarga dan saudara.
Di daerah saya sendiri tepatnya di desa Delodbrawah masyarakat biasanya melaksanakan ngejot dan saling berbagi satu sama lain. Berbagi yang dimaksud adalah berbagi Surudan yaitu jajan ataupun buah-buahan dari hasil persembahan kemarin pada saat haru raya Galungan. Selain berbagi surudan juga berbagi makanan seperti hasil olahan daging yang disembelih saat penampahan Galungan.Â
Itu semua dilakukan baik keluarga dengan kerabatnya, suadara dari jauh, maupun dengan tetangga. Hal ini dilakukan sejak dulu dan diwarisi hingga sekarang untuk mempererat dan menjalin kekerabatan lebih dalam lagi sehingga kebahagiaan dan kesenangan akan muncul tanpa adanya kebencian di dalam lingkungan hidup bermasyarakat.
Kegiatan lainnya yang dilakukan pada saat Manis Galungan secara skala yaitu dengan mengunjungi tempat wisata sebagai pelampiasaan atas kegembiraan masyarakat Hindu di Bali atas kemenangan Dharma melawan Adharma. Namun dalam melaksanakan atau melakukan kegiatan wisata tetap dengan mematuhi dan mentaati protokol kesehatan.Â
Karena pada saat ini Virus Covid-19 belum sepenuhnya hilang dari muka bumi ini. Untuk itu dalam meminimalisir penyebarannya, alangkah baiknya kita tetap mematuhi protokol kesehatan, karena pemerintah sudah wanti-wanti menegaskan bahwa Virus Covid belum sepenuhnya hilang dan jangan sekali-sekali lengah.
Untuk daerah saya sendiri masyarakat bersama keluarga biasanya pergi ke pantai maupun ke kolam renang. Karena kedua tempat tersebut adalah wisata andalan desa Delodbrawah. Ada yang mandi di pantai, bermain bola,ada yang duduk manis di pinggir pantai sambil menyantap makanan yang dibawa, dan ada juga yang hanya sekedar jalan-jalan menelusuri garis pantai. Selain itu ada yang takut mandi di pantai bisa dengan alternatif lain yaitu mandi di kolam renang.
Biasanya pada saat manis galungan ini masyarakat kebanyakan pergi ke pasar dadakan yang ada di desa sebelah yaitu desa Tegalcangkring, yang tepatnya ada di Alun-Alun desa Tegalcangkring. Pasar ini biasanya menyuguhkan berbagai pakaian, seperti baju, celana, jaket, aksesoris, mainan, berbagai macam permainan yang menghibur dan lain sebagainya. Namun sekarang ini, dengan adanya Virus Covid-19 dan untuk memutus dan mencegah penyebaran virus Corona, Pasar tersebut tidak di buka.
Selain aktivitas yang dilakukan di atas, yang dilakukan secara skala, aktivitas saat Umanis Galungan juga harus diimbangi dengan melaksanakan aktivitas secara Niskala. Saat Umanis Galungan sebagai umat Hindu tidak hanya bertemu dengan sanak suadara,bersilaturahmi maupun mengunjungi tempat wisata. Akan tetapi hal tersebut belum lengkap dan perlu diimbangi dengan aktivitas niskala.