Mohon tunggu...
I MadeSuardika
I MadeSuardika Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

Guru Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Lima Hal Membangun Rumah Tangga Bahagia

28 Januari 2022   10:31 Diperbarui: 28 Januari 2022   11:33 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Lima Hal  Membangun Rumah Tangga Bahagia

Pada umumnya semua orang yang sudah dan akan mengarungi hidup berumah tangga, mengharapkan hidup dalam kebahagiaan dan  berkecukupan baik materi ataupun yang lainnya. Namun untuk mendapatkan hal tersebut kadang tidak semudah apa yang kita impikan, tidak sesuai dengan kenyataan.

Meskipun begitu para pasutri janganlah berkecil hati dan selalu merasa kecewa. Sehingga kekecewaan itu menjadikan sebab bahtera rumah tangga kita menjadi  goyang jalannya. Tetaplah hidup bersatu sesuai janji-janji yang Anda sepakati di waktu masih bertunangan.

Sebagai pedoman hidup berumah tangga, marilah kita simak lima hal di bawah ini, yang kiranya patut  dicermati bersama dalam menjalani hidup berumah tangga:

1. Saling Mencintai

Hidup sebagai pasutri yang bahagia memang sungguh menjadi harapan dan dambaan semua orang. Namun untuk mendapatkannya tidaklah semudah apa yang kita harapkan, terkadang tidak sesuai dengan kenyataan. Hal ini memerlukan kesiapan mental, disamping tak kurang pentingnya adalah kesiapan materi yang kita miliki.

Tetapi kedua hal itu pun belumlah terasa cukup, untuk membina keluarga yang sukinah.  Yang terpenting pasutri hendaknya mampu menumbuhkan serta memelihara rasa mencintai sesama pasangannya masing-masing.

Hal itu dapat terwujud  bilamana Anda mau  menyadari  kekurangan maupun kelebihan  masing-masing. Baik sebagai suami maupun sebagai istri. Bagaimanakah usaha untuk  menumbuhkan rasa cinta itu terhadap pasangan hidup kita? Sekiranya semua tahu bahwa sebagai manusia sudah barang tentu jauh dari kesempurnaan.

Masalah rumah tangga memang dirasakan cukup kompleks. Pemenuhan kebutuhan pokok  sandang, pangan dan papan, serta kebutuhan ekonomi  lainnya yang tak terduga. Hal ini tentu banyak menyita waktu Anda untuk berbagi  mencurahkan rasa cinta terhadap pasangan.

Oleh karena demikian, kita perlu waktu  ekstra untuk hal yang satu ini. Pasutri diharapkan mau saling mengisi kekurangannya. Saling menghargai, serta memaafkan kesalahan masing-masing, bila terjadi hal-hal yang mengarah kepada pertengkaran keluarga.

Tumbuhkanlah pengertian yang positif. Apakah kemauan suami atau istri Anda. Kemudian bagaimanakah langkah kita untuk menjalaninya. Hal ini tergantung usaha kita masing-masing. Maka tidak ada suatu teori yang jitu dirasakan oleh kita semua. Hal ini kembali kepada karakter diri masing-masing.

Kepiawaian Anda memanage masalah yang sedang dihadapi bersama pasangan, sangat menentukan bahtera hidup sebuah rumah tangga. Dengan demikian diharapkan rasa saling mencintai tetap bersemi di hati  sebagai pasutri tercinta.

2. Makanan dan Suasana makan.

Dewasa ini kita ketahui, semua orang suka dan gandrung sekali dengan dunia kuliner. Maka dari itu  semakin menjamurnya warung-warung kuliner yang menyuguhkan menu masakan  bercita rasa tinggi. Pada umumnya semua orang suka akan makanan yang lezat.

Namun hal itu tidak jarang, kadang-kadang kurang dipahami oleh diri kita sendiri.  Sebenarnya makanan yang dibutuhkan tubuh adalah menu makanan gizi seimbang untuk  metabolisme tubuh kita. Hal paling mendasar untuk kebutuhan tubuh, adalah makanan yang memberi kita sehat. Dalam arti tidak sebaliknya tubuh kita menjadi alergi terhadap makanan, sehingga badan menjadi sakit.

Ada sebuah pemeo mengatakan bahwa: "Makan yang banyak itu baik, namun bergizi yang seimbang". Kita perlu belajar untuk makan. Oleh karena semua bahan makanan yang kita santap, belum tentu semuanya baik untuk kesehatan. Maka hal ini, perlu dibicarakan dengan pasangan kita, bila istri Anda  doyan memasak.

Memasak makanan untuk  disantap bersama keluarga, sepatutnya merujuk pada ilmu gizi  bahan makanan. Dan mampu mempraktekkannya di rumah secara sederhana. Tujuannya untuk memasok sumber energi bagi kebutuhan kita. Yakni karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang seimbang bagi kebutuhan metabolisme. Juga melakukan  kegiatan olahraga yang teratur. Hal ini perlu  dilakukan secara rutin. Sehingga tubuh kita tetap sehat dan kuat.

Disamping itu tak kurang pentingnya suasana waktu makan. Suasana indah dapat menunjang kebahagiaan kita disaat-saat makan bersama. Misalnya suasana  nyaman, lingkungan yang bersih, serta waktu yang tepat untuk santap bersama.

Alangkah baiknya disertai alunan musik yang indah dan mendayu-dayu. Maka suasana ini akan menambah kebahagiaan kita saat makan bersama keluarga tercinta.

Makanlah saat selera makan kita muncul dengan kuat. Namun sebelum menikmati hidangan, ingatlah  memanjatkan  puji syukur kepada Tuhan atas nikmat dan karunia yang telah dianugrahkan-Nya kepada kita.

3. Tidak Ada Permusuhan

Setiap pasutri kiranya tidak ada yang tak pernah luput dari kondisi keluarga diliputi rasa marah dan dengki. Sifat ini  muncul tergantung dari mood yang sedang kita hadapi pada saat tertentu dalam kehidupan berumah tangga.

Maka berusahalah menghindari dan sedapat mungkin mampu mengendalikannya. Bilamana  suasana batin kita kurang baik. Hindarilah rasa permusuhan dengan pasangan Anda. Dengan menyadari bahwa tak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

Meniti hidup berumah tangga, kita dapat bercermin dengan lingkungan sosial dimana kita berada. Seperti pepatah mengatakan tidak ada gading yang tak retak.

Bilamana benih permusuhan dipendam sedalam-dalamnya, tinggal menunggu bom waktu. Akan memicu terjadinya hal yang tidak kita inginkan bersama.Yang jelas dapat menghancurkan bahtera hidup berumah tangga yang telah susah payah kita bina berdua.

Mengupayakan untuk memecahkan permasalahan rumah tangga adalah suatu langkah yang terpuji. Namun dilandasi dengan sikap mau saling nrimo keputusan yang telah  disepakati bersama. Oleh karena demikian bahtera rumah tangga kita hendaknya tetap utuh  selama hidup didunia ini.

 4. Senang dan Gembira

Dalam menjalani bahtera hidup berumah tangga, berusahalah selalu menumbuhkan rasa senang dan gembira. Suasana ini justru tidak mudah kita dapatkan, bilamana kita sedang menderita sakit. Sedapat mungkin janganlah terlalu mengeluhkan hal-hal yang remeh. Hadapilah dengan sabar dan tawakal.

Menumbuhkan rasa senang dan gembira dapat dilakukan  dengan menekuni hobi yang kita sukai.Tentunya yang bersifat positif. Serta dapat memberi manfaat bagi kebutuhan ekonomi  keluarga kita bersama.

5. Tali Pengikat Rumah Tangga ( Kasih Dan Sayang ).

Untuk kuatnya bahtera hidup berumah tangga tak lepas dari adanya ikatan rasa kasih sayang diantara pasutri. Bagaimanakah cara menumbuhkannya? Hal ini tidak semudah menengadahkan telapak tangan.         

Kasih dan sayang perlu dipupuk sepenuh hati. Komitmen yang kuat serta  kejujuran pada diri sendiri merupakan kunci kita untuk hal ini. Siapakah pasutri yang tidak ingin bahagia? Tentu semua ingin bahagia bukan? Namun kebahagiaan tidak pernah datang seperti hujan turun dari langit.

Membangun rumah tangga bahagia memang dibutuhkan pengorbanan, baik materi maupun moril. Terutama kesabaran hati untuk saling menjaganya. Tumbuhkan selalu pengertian yang positif dengan pasangan Anda. Pupuklah benih rasa kasih sayang itu sepanjang hayat dikandung badan.

Dengan demikian bahtera rumah tangga akan mampu berjalan menuju suatu pulau harapan. Yakni keluarga yang sehat, sejahtera,  bahagia lahir dan batin.

Demikianlah dapat   dikemukakan sekilas tentang lima hal untuk membangun rumah tangga bahagia. Mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi sepasang suami istri yang baru menempuh hidup berumah tangga   menuju mahligai kebahagiaan hidup bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun