Populisme politik dan diplomasi publik telah menjadi fokus utama dalam konteks hubungan bilateral antara India dan Indonesia. Selain itu, ada beberapa faktor yang akan dibahas perbandingan antara India-Indonesia dalam menavigasi populisme politik dan diplomasi publik, serta bagaimana hal ini dapat menjadi katalisator untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara kompleks di era globalisasi. Dalam essay ini, akan dibahas bagaimana perbandingan antara India dan Indonesia dalam menavigasi politik kerjasama serta bagaimana hal ini dapat menjadi katalisator untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Populisme Politik: Perspektif India dan Indonesia:
Di India, populisme politik seringkali terkait dengan isu-isu identitas agama dan etnis. Partai-partai seperti Bharatiya Janata Party
(BJP) mengadopsi retorika nasionalisme Hindu untuk memperoleh dukungan politik. Sementara di Indonesia, populisme politik lebih sering berfokus pada isu-isu ekonomi dan sosial. Kampanye Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan presiden, misalnya, menekankan pada agenda pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan ekonomi rakyat. Meskipun demikian, kedua negara ini menghadapi tantangan serupa dalam menavigasi populisme politik. Keduanya harus menemukan keseimbangan antara menanggapi aspirasi massa dan mempertahankan prinsip-prinsip demokrasi, pluralisme, dan keadilan.
India dan Indonesia, sebagai dua negara demokratis terbesar di dunia, telah menyaksikan pertumbuhan populisme politik yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Sementara di Indonesia, populisme politik tercermin dalam naiknya figur-figur politik yang menggunakan narasi anti-elit, seperti yang terlihat dalam kampanye Joko Widodo pada tahun 2014 dan 2019.
Namun, perbedaan dalam konteks politik, budaya, dan sejarah kedua negara menghasilkan variasi dalam bentuk populisme politik. Di India, populisme politik cenderung berkaitan erat dengan isu-isu identitas agama dan etnis, sementara di Indonesia, isu-isu seperti ketimpangan ekonomi dan ketidaksetaraan sosial menjadi pusat perhatian. Meskipun demikian, keduanya memiliki dampak yang signifikan pada dinamika politik dalam negeri dan hubungan bilateral mereka.
Diplomasi Publik: Upaya untuk Membangun Citra Positif
Diplomasi publik telah menjadi alat penting bagi India dan Indonesia dalam menanggapi tantangan populisme politik dan membangun citra positif di tingkat internasional. Melalui partisipasi aktif dalam forum-forum internasional seperti ASEAN dan PBB, Indonesia telah berupaya memperkuat hubungan dengan negara-negara mitra dan memperjuangkan isu-isu global seperti perdamaian, keamanan, dan pembangunan berkelanjutan  publik untuk memperkuat citra sebagai negara demokratis yang beragam dan inklusif, serta untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin regional di Asia Selatan.
Melalui inisiatif seperti "Act East Policy", India telah berupaya memperkuat hubungan dengan negara-negara Asia Tenggara dan memperluas pengaruhnya di kawasan tersebut. Sementara itu, Indonesia telah menggunakan diplomasi publik untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin regional di Asia Tenggara dan mempromosikan nilai-nilai demokrasi dan pluralisme di tingkat internasional. Melalui partisipasi aktif dalam forum-forum internasional seperti ASEAN dan PBB, Indonesia telah berupaya memperkuat hubungan dengan negara-negara mitra dan memperjuangkan isu-isu global seperti perdamaian, keamanan, dan pembangunan berkelanjutan.
Perbandingan dalam Pendekatan Diplomatik: