Mohon tunggu...
I Nengah Teguh Wahyu Pranata
I Nengah Teguh Wahyu Pranata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Minister of propaganda, false mesias, colonial prisoner, socialist loser. Can be searched on instagram as teguh.inst

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Penggunaan Telepon Genggam terhadap Perkembangan Motorik dan Intelektual pada Anak Usia Sekolah Dasar

1 Januari 2022   09:03 Diperbarui: 1 Januari 2022   10:40 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telepon genggam merupakan suatu perangkat multimedia yang berfungsi sebagai alat telekomunikasi. Seiring dengan perkembangan jaman, telepon genggam berkembang secara pesat dan terus menghadirkan fitur-fitur baru di dalamnya dimana saat ini telepon ganggam tidak hanya digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi antar jarak tetapi juga sebagai sarana untuk mendapatkan informasi, hiburan, serta kemudahaan-kemudahan yang dapat membantu kehidupan. 

Dengan berbagai manfaat dan kemudahan yang didapat tak ayal menjadikan telepon genggam sebagai alat yang sering digunakan oleh masyarakat tak terkecuali anak-anak pada usia sekolah yang dewasa ini kian banyak diberikan telepon genggam oleh orang tuanya. 

Menurut data Kementrian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2014 lalu, tak kurang dari 30 juta anak-anak di Indonesia merupakan pengguna media sosial yang kemungkinan sebagian besar dari mereka tentunya menggunakan telepon genggam sebagai sarana untuk mengakses media sosial tersebut. 

Penggunaan telepon genggam pada anak khususnya pada anak usia sekolah dasar tentunya memberikan pengaruh dan efek yang besar. Bak pisau bermata dua penggunaan telepon genggam dapat memberikan dampak positif sekaligus negatif. Yang paling sering terlihat adalah penggunaan telepon genggam pada anak usia sekolah memberikan efek yang besar pada aspek perkembangan motorik dan perkembangan intelektualnya.

Perkembangan Motorik adalah perkembangan yang berkaitan dengan keterampilan dalam pengendalian gerak tubuh. Menurut Hurlock (1987:159) perkembangan motorik merupakan perkembangan yang berkaitan dengan kemantapan pengendalian gerak tubuh dengan otak yang menjadi pusat gerak. 

Perkembangan motoric dapat dibagi menjadi dua yaitu perkembangan motoric halus dan motorik kasar. Pada fase anak usia sekolah dasar (7-12 tahun) pertumbuhan fisik anak kian matang, hal ini berpengaruh terhadap perkembangan motoriknya yang ditandai dengan aktivitas motorik yang aktif dan lincah sehingga pada fase ini dianggap sebagai masa yang pas dalam mengembangkan keterampilan motoric. 

Perkembangan motorik halus pada fase ini contohnya seperti menulis, menggambar, serta mengetik kemudian perkembangan motorik kasarnya seperti berlari, bermain bola, dan lain lain. 

Memberikan telepon genggam pada usia ini dapat mempengaruhi perkembangan motorik anak. Disatu sisi telepon genggam yang di era digital ini cenderung canggih dan dapat memberikan berbagai layanan bisa saja menyuguhkan konten-konten yang bermanfaat bagi perkembangan motoric anak seperti video senam, tutorial-tutorial berolah raga yang dapat menarik minat anak untuk mengembangkan aspek motoriknya dan lain-lain. 

Akan tetapi disisi lain telepon genggam justru membawa dampak negatif bagi perkembangan motorik anak usia sekolah dasar terlebih lagi usia ini adalah masa yang ideal dalam mengembangkan keterampilan motorik anak. 

Penggunaan telepon genggam yang di dalamnya menyuguhkan berbagai macam sarana hiburan seperti game, film dan lain lain justru dapat menyebabkan anak menjadi malas bergerak dan cenderung hanya diam memainkan perangkatnya.

Fenomena semacam ini sudah sangat umum terjadi disekitar. anak-anak yang diberikan telepon genggam tidak akan mau melakukan aktivitas apapun ketika terlalu asyik dengan perangkatnya, selain itu terdapat juga efek adiksi dari penggunaan telepon gengam ini sehingga anak-anak penggunanya akan memainkanya terus menerus hingga lupa waktu dan mengabaikan aktifitas lainnya. 

Jika sudah begini maka perkembangan motorik anak tidak terasah secara maksimal. Minimnya gerakan yang dilakukan anak akan berdampak pada perkembangan motoriknya yang kurang matang sehingga dapat berdampak buruk kedepannya. 

Selain itu dengan malasnya anak mengasah ketrampilan motoriknya akan menyebabkan anak menjadi kurang cakap dalam melakukan aktivitas yang berkaitan dengan keterampilan gerak.

Selain perkembangan motoric, telepon genggam juga dapat memberikan pengaruh bagi perkembangan intelektual pada anak usia sekolah dasar.

Perkembangan intelektual adalah perkembangan yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menerima dan mengelola informasi, menalar, dan bertindak dengan efektif. 

Pada fase anak usia sekolah dasar, anak sudah bisa merespon rangsangan intelektual atau melakukan tugas belajar yang dapat mendorong kemampuan intelektualnya seperti membaca, berhitung, dan menulis (Yusuf dan Sugandhi, 2011: 61). Pada masa ini, daya pikir anak sudah beranjak dan berkembang ke arah berpikir yang lebih konkret serta rasional. 

Pada masa ini kemampuan intelektual anak sudah cukup siap untuk diberikan kecakapan-kecakapan dasar keilmuan seperti membaca dan juga sudah mulai dapat diberikan pengetahuan dasar mengenai berbagai pengetahuan mengenai kehidupan manusia, lingkungan, hewan, seni budaya, dan agama.

Memberikan telepon genggam pada anak di usia ini dapat memberikan pengaruh positif seperti dapat mengenalkan anak berbagai macam pengetahuan dasar misalnya melalui konten-konten video tentang lingkungan, hewan, dan lain lain. 

Pada telepon genggam juga tersedia fitur internet sebagai layanan browsing yang dapat menyediakan berbagai konten pengetahuan yang dapat membantu aktivitas belajarnya. 

Namun, diluar dari kemudahan yang didapat terdapat dampak negatif yang mengancam. Dalam beberapa kasus dalam kehidupan sehari-hari dengan adanya telepon genggam dengan layanan internet yang menyediakan berbagai materi, anak justru menjadi malas untuk berfikir, menalar, membaca atau menghitung. 

Hal ini terjadi karena semua telah tersedia dan dapat diakses dengan mudah termasuk jawaban-jawaban atas tugas yang diberikan oleh guru di sekolah. 

Adanya ponsel genggam dengan layanan internet di dalamnya ini menyebabkan anak lebih suka mencari jawaban melalui media internet dan hanya menyalin jawaban di internet tanpa berfikir. 

Disamping itu, berbagai layanan hiburan yang diasjikan dalam telepon genggam juga dapat menyebabkan anak menjadi malas untuk belajar dan mengembangkan daya nalar, kereativitas dan kemampuan berpikirnya.

Hal ini bukanlah sesuatu yang baik mengingat fase ini bisa dibilang sebagai masa awal dalam perkembangan intelektual anak. Serta dapat memberikan pengaruh buruk terhadap perkembangan dimasa selanjutnya.

Penggunaan telepon genggam dengan berbagai kemudahan didalamnya pada anak usia sekolah dasar seharusnya dapat memberikan pengaruh yang sangat positif bagi perkembangan motorik dan intelektualnya. 

Berbagai layanan dan fitur yang tersedia pada telepon genggam dapat menunjang dan memfasilitasi perkembangan anak dalam mengembangkan dirinya serta potensi-potensi yang dimilikinya. 

Namun, pada prakteknya pemberian telepon genggam pada anak usia sekolah dasar justru lebih banyak memberikan dampak buruk bagi perkembangan anak. Pada anak usia sekolah dasar telepon genggam lebih sering digunakan sebagai sarana mendapatkan hiburan, bukan untuk belajar.

Saat penggunaan telepon genggam pada anak di fase ini sudah berlebihan, akan berpengaruh pada lambannya perkembangan serta proses perkembangan tidak berjalan maksimal. Hal ini diakibatkan oleh penyalah gunaan telepon genggam serta efek adiksi yang dihasilkan telepon genggam sehingga anak menjadi terlalu asyik memainkan telepon genggamnya dan melupakan berbagai aktivitas serta proses belajar.

Tak bisa dipungkiri, jumlah penggunaan telepon genggam pada anak usia sekolah dasar saat ini sangatlah besar. Banyak orang tua yang memberikan anak-anaknya telepon genggam sejak dini. 

Pemberian dan penggunaan telepon genggam dapat memberikan pengaruh yang terhadap perkembangan anak. Namun, dari berbagai pengaruh yang diberikan pengaruh-pengaruh yang berdampak negatif justru lebih terlihat dan mengancam. 

Penggunaan telepon genggam dapat berpengaruh buruk terhadap perkembangan anak, para anak usia sekolah dasar lebih sering menyalah gunakan telepon genggam ketimbang memanfaatkannya dengan baik. Pemberian telepon genggam pada anak usia sekolah dasar juga tidak sepenuhnya merupakan hal baik dan benar untuk dilakukan dan justru memberikan berbagai macam keburukan yang mengancam. 

Para orang tua diharapkan mengawasi penggunaan telepon genggam dan tidak memberikan anak kontrol penuh terhadap telepon genggamnya. Demi mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, pengawasan sangatlah penting dilakukan. 

Selain itu, orang tua diharapkan bijak dalam mengontrol penggunaan telepon genggam pada anak usia sekolah dasar dan memberikan porsi yang sesuai serta tidak berlebihan guna mencegah efek negatif telepon genggam dalam perkembangan anak usia sekolah dasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun