Mohon tunggu...
I NyomanTri Guna Juliawan
I NyomanTri Guna Juliawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa STAHN Mpu Kuturan Singaraja Prodi Ilmu Komunikasi

Tetap Semangat Pasti Berhasil

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menunggu Kepastian Pembukaan Wisata Asing di Bali

7 Juli 2021   15:06 Diperbarui: 7 Juli 2021   15:09 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekawatiran masyarakat Bali atas mundurnya rencana pembukaan pariwisata bali akibat meningkatnya jumlah kasus positif saat Pandemi di Indonesia dan di Bali.

Hampir 2 tahun Pulau Dewata tanpa adanya Wisata Asing yang diperolehkan kebali.

Hantaman pandemi saat ini di pulau dewata lebih parah dibandingkan bom bali dan meletusnya gunung agung. Ketika erupsi gunung agung, tingkat hunian hotel di Bali selatan seperti Badung, Denpasar dan Gianyar masih mencukupi. Dan bedanya dengan adanya pandemi ini hampir 100 persen hunian hotel kunjungan wisata hampir tidak ada sama sekali alias mati suri.

Saat ini pengembangan pariwisata bisa dibilang masih terkotak-kotak atau di pisahkan, sebagai contoh jika sebuah desa mengembangkan objek wisata sendiri, namun tidak ditunjang dengan aksesibilitas yang mendukung dari pemerintah.

Keanekaragaman industri dalam sebuah perekonomian daerah ataupun negara menunjukkan sehatnya sebuah negara. Bali yang hanya menggantungkan perekonomiannya pada sektor pariwisata akan beresiko dalam ketahanan ekonominya.  Masih teringat jelas ketika Bali mengalami tragedi bom dan saat ini pandemi COVID-19, perekonomian Bali nyaris tak berjalan normal dan bisa lumpuh akibat terlalu mengandalkan industri pariwisata

Jadi tantangan yang sesungguhnya harus dihadapi Bali adalah membuat pertanian menjadi ladang investasi dan jaminan masa depan yang menarik untuk mereka. 

Jadi belakang ini saya akui tantangan itu cukup berat karna banyak orang yang jual aset untuk bertahan hidup. Persoalannya cukup kompleks, meskipun banyak di antaranya lebih disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang setengah hati dan tidak seimbang, misalnya kebijakan impor produk pertanian yang bersaing langsung dengan produk lokal, mau tidak mau kita harus menghasilkan produk yang berkualitas.

Jadi apakah pariwisata bali akan terus begini atau bisa bangkit dari keterpurukan ayo bangkit
Tri Guna Juliawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun