Jika ingin mendongkrak nilai keberlanjutan lingkungan dalam pariwisata Indonesia bangunlah dari ekowisata yang bertujuan untuk mengkonservasi. Kuatkanlah pelaksanaanya jangan sampai hanya menjadi sebuah "nama". Sertifikasi ekowisata dapat menjadi sebuah upaya, namun aksi di lapangan menjadi sebuah daya.
REFERENSI
Ahmadi, D., & Nuraini, A. (2005). Teori penjulukan. Mediator: Jurnal Komunikasi, 6(2), 297-306.
AWAL, K. D. N. D. ‘MEMBEBASKAN DIRI’DARI GEMERLAP: MENGEMBANGKAN EKOWISATA DENGAN CERDAS.
Ecotourism Australia. ECO Certification. Diakses dari https://www.ecotourism.org.au/our-certification-programs/eco-certificationÂ
Endiyanti, S. R., & Sarwadi, A. Pengelolaan Ekowisata Di Desa Wisata Pancoh, Turi, Sleman, Yogyakarta. Cakra Wisata, 22(2), 34-46.
Global Ecotourism Network. (2016). Definition and Key Concepts. Diakses dari https://www.globalecotourismnetwork.org/definition-and-key-concepts/.Â
Global Ecotourism Network. About Certification. Diakses dari https://www.globalecotourismnetwork.org/aboutcertification/Â
Jadesta Kemenparekraf. Analisis Ekowisata Pancoh. Diakses dari https://jadesta.kemenparekraf.go.id/survei/22788Â
Piper LA dan Yeo M. (2011). Ecolabels, ecocertification, and ecotourism. SustainableTourism: Socio-Cultural, Environmental and Economics Impact. Hal 279-294.
World Economic Forum. (May, 2022). Travel & tourism development index 2021 rebuilding for a sustainable and resilient future insight report May 2022. https://www3.weforum.org/docs/WEF_Travel_Tourism_Development_2021.pdfÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI