Mohon tunggu...
I PUTU AGUNG MEGA PUTRA
I PUTU AGUNG MEGA PUTRA Mohon Tunggu... Lainnya - Tabanan, Bali.

Jadi diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kejadian Unik di Korea, Anak Kecil Telanjang Meminta Garam ke Tetangga

11 November 2020   11:15 Diperbarui: 11 November 2020   11:20 1192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang anda pikirkan jika melihat anak kecil tidak memakai celana dan memakai tampah meminta-minta garam ke tetangga? Mungkin hal tersebut merupakan hal yang lucu sekaligus aneh bukan? Kita bisa menemukannya jika berada di negara Korea. Kira-kira kenapa ya kok bisa seperti itu? Apa mungkin ibunya kehabisan garam saat memasak? Atau ibunya lupa memakaikan anaknya celana?

Berdasarkan wawancara singkat dari salah satu teman saya yang berasal dari Korea, ternyata hal tersebut merupakan salah satu  budaya unik di Korea. Bukan karena ibunya kehabisan garam sehingga menyuruh anaknya meminta ke tetangga dan lupa memakaikan anaknya celana, tetapi hal tersebut adalah sebuah hukuman yang diberikan kepada si anak karena mengompol saat tidur di malam hari. Kasihan juga yaa, disuruh meminta garam tanpa menggunakan celana dan memakai tampah di kepalanya. Pasti si anak akan merasa malu dan berusaha untuk tidak mengompol lagi.

Mengapa disuruh meminta garam bukan yang lain? apakah itu ada artinya?

Si anak disuruh meminta garam itu hanya alasan dari orang tua agar si anak mau keluar tanpa menggunakan celana dan memakai tampah. Lalu garam hasil meminta-minta tersebut akan digunakan untuk memasak seperti biasa.

Para tetangga yang dimintai garam pasti sudah tahu, jika ada anak yang meminta garam tanpa menggunakan celana itu berarti anak tersebut mengompol saat tidur. 

Tetangga tidak akan marah, bahkan mereka akan melemparkan garam tersebut ke kepala si anak dan berkata "jangan mengompol lagi yaa" sambil tertawa. 

Budaya ini tidak berlaku bagi anak perempuan dan hanya berlaku bagi anak laki-laki. Walaupun terkadang anak perempuan juga diberikan hukuman serupa, tetapi perbedaannya adalah anak perempuan akan memakai celana. Namun saat ini budaya tersebut sudah mulai jarang dipraktekan dan mungkin agak sulit untuk menemukannya. 

Orang tua di Korea memang mendidik anaknya untuk siap menerima konsekuensinya jika melakukan sebuah kesalahan. Karena itulah orang tua di korea menyuruh anaknya meminta garam sambil menggunakan tampah di kepalanya dan tidak menggunakan celana. 

Disamping untuk menanamkan nilai tersebut kepada si anak, hal tersebut dilakukan agar si anak tidak mengompol lagi. Jika si anak mengompol , hal tersebut cukup menyusahkan orang tua.

Budaya tersebut bisa saja masuk ke dalam kategori identitas nasional. Identitas nasional merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri khas yang berbeda dengan bangsa lainnya. Identitas nasional melekat dalam suatu kelompok yang didasarkan pada adanya kesamaan budaya, agama, keinginan dan lain-lain (Alunaza,H., 2015).

Dalam hal ini  budaya tersebut bisa menjadi ciri khas dari negara Korea, menjadi ciri khas bahwa orang tua Korea menghukum anaknya yang mengompol dengan cara menyuruhnya meminta garam tanpa menggunakan celana dan memakai tampah. Sehingga jika ada orang yang menghukum anaknya dengan cara sedemikian rupa, bisa dipastikan orang tersebut adalah orang yang berasal dari negara Korea.

#kabuajy09

Sumber: Alunza,H. (2015). Analisa Diplomasi Budaya Indonesia Melalui Tari Saman Gayo Dalam Mengukuhkan  Identitas Nasional Bangsa. Jurnal Hubungan Internasional, 4(1), 90.

Mama, S. (2019). Cara Orang Tua Korea Bikin Jera anak Laki-Laki Yang Ngompol. Kompasiana.com. diakses dari https://www.kompasiana.com/lakeisha/5db2fdf9097f3602bd6044b2/di-korea-cegah-anak-ngompol-dengan-garam?page=all

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun