Mohon tunggu...
I DEWAGDE
I DEWAGDE Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menghitung pH Larutan Garam

23 Mei 2024   14:44 Diperbarui: 23 Mei 2024   15:00 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

halo sobat literat, kali ini penulis akan berbagi informasi mengenai cara menentukan pH larutan garam. Sebelum kita bahas secara mendalam kita harus tau apa itu pH. PH adalah derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan, menyatakan logaritma negative konsentrasi ion H dengan bilangan pokok 10. Larutan netral mempunyai PH 7, asam lebih kecil dari 7.

Untuk menghitung pH larutan garam, kita perlu memahami beberapa konsep dasar, seperti:

  • Tetapan Hidrolisis (Kw): Konstanta kesetimbangan reaksi hidrolisis, yang menunjukkan tingkat kesempurnaan hidrolisis.
  • Tetapan Ionisasi Asam dan Basa (Ka dan Kb): Konstanta ionisasi asam dan basa, yang menunjukkan tingkat ionisasi asam dan basa.
  • Konsentrasi Ion H+ dan OH-: Konsentrasi ion H+ dan OH- yang terbentuk setelah reaksi hidrolisis.

Dengan menggunakan konsep-konsep tersebut, kita dapat menghitung pH larutan garam dengan cara berikut:

 

  • Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat: pH larutan garam ini tepat habis bereaksi adalah pH = 7 (netral).
  • Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat (ALBK): Jika Ka = Kb, maka garam bersifat netral atau pH = 7. Jika Ka > Kb, maka garam bersifat asam atau pH < 7. Jika Kb > Ka, maka garam bersifat basa atau pH > 7.
  • Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah (AKBL): Garam ini bersifat asam atau pH < 7.
  • Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah (ALBL): Sifat garamnya bergantung pada nilai ketetapannya masing-masing. Jika Ka = Kb, maka garam bersifat netral atau pH = 7. Jika Ka > Kb, maka garam bersifat asam atau pH < 7. Jika Kb > Ka, maka garam bersifat basa atau pH > 7.

Pengertian Hidrolisis Garam Hidrolisis garam dapat diartikan sebagai reaksi reversible penguraian garam oleh air1. Maka dari itu, hidrolisis garam adalah reaksi antara salah satu ion-ion garam (kation atau anion) dengan air dan membentuk larutan bersifat asam atau basa1.Reaksi Hidrolisis GaramHidrolisis garam dapat terjadi dari 4 reaksi kimia, yaitu:

Klasifikasi Hidrolisis GaramHidrolisis garam terdapat tiga klasifikasi, yaitu:

1.           Garam dari asam kuat dan basa kuat, dimana garam ini akan memiliki pH = 7 alias bersifat netral, yang artinya tidak terjadi hidrolisis3.

2.           Garam dari asam kuat dan basa lemah, garam akan memiliki pH < 7 alias bersifat asam3.

3.           Garam dari asam lemah dan basa kuat, garam akan memiliki pH > 7 alias bersifat basa3.

4.           Garam dari asam lemah dan basa lemah, sifat asam atau basanya bergantung pada besarnya Ka/Kb-nya

 Untuk menghitung pH larutan garam, kita perlu memahami tetapan hidrolisis (Ka dan Kb), tetapan ionisasi air (Kw), dan konsentrasi ion yang lemah5. Dengan menggunakan persamaan-persamaan tersebut, kita dapat menghitung pH larutan garam dan memahami sifat-sifat garam yang terbentuk dari reaksi hidrolisis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun