Mohon tunggu...
I. Addi Wisudawan
I. Addi Wisudawan Mohon Tunggu... Pengacara - beginner writer

motorcycle traveller

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tren Politik: Rasional

28 Juni 2018   17:46 Diperbarui: 28 Juni 2018   20:12 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahkamah Konstitusi menimbang perumusan norma Undang-Undang Nomor 8 tahun 2015, yang mengharuskan adanya lebih dari satu pasangan calon tidak memberikan solusi yang nyata, justru menyebabkan kekosongan hukum dengan tidak dapat diselenggarakannya Pilkada. Jadi dengan pertimbangan hak rakyat untuk dipilih dan memilih tidak boleh tersandera oleh aturan yang mengatur paling sedikit dua pasangan calon. Sehingga Mahkamah Konstitusi memutuskan Pemilihan harus tetap dilaksanakan meski hanya ada Satu Pasangan Calon.

Political Will yang lebih matang

Namun hal menariknya dari munculnya Pasangan Calon Tunggal dan Deklarasi Calon Wakil Presiden sebagaimana dimaksud diatas adalah adanya sikap yang lebih rasional menghadapi pertarungan politik. Entah apa yang menjadi pertimbangan oleh politisi dibeberapa daerah dimaksud, apakah mulai berkurang rasa percaya dirinya ataukah memang sudah mengukur tingkat keberhasilan serta kemampuannya dalam memperhitungkan kemungkinan yang terjadi.

Akan tetapi satu hal yang pasti, dengan menekan hasrat politiknya dari berbagai pertimbangan maka mengisyaratkan bahwa sudah mulai dewasanya sikap politik dari para politisi baik ditingkat daerah maupun di pusat. Politik memang bukan matematik, tetapi tetap harus diukur dan diperhitungkan secara rasional dan matang akan tingkat keberhasilannya.

Hal menarik lainnya adalah sempat adanya kabar yang menyebutkan bahwa kotak kosong menang melawan petahana, jika hal ini benar terjadi maka pendewasaan dalam hal politik bukan saja untuk para politisi, namun sudah merebak hingga lapisan masyarakat. Masyarakat sudah dewasa untuk menggunakan hak pilihnya.

Haarapannya adalah dengan mulai matangnya political will dari beberapa politisi dapat mendewasakan politik di Indonesia dengan tidak melihatnya dari kacamata kekuasaan semata, akan tetapi lebih bertujuan untuk kemajuan bangsa, negara dan daerah serta kesejahteraan masyarakatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun