Mohon tunggu...
Iksan Mahar
Iksan Mahar Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pecinta musik dan bola | Pelancong | Pemimpi | iksanmahar@live.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Napoli Berjuang Melawan Diskriminasi Italia

2 September 2016   19:09 Diperbarui: 2 September 2016   21:42 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.gazzettaworld.com

Karena itu, Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis (ADL) menilai Juventus adalah bentuk supremasi kekuatan Italia yang perlu diruntuhkan. Kondisi itu dipertegas dengan skuad Juventus menjadi penyumbang terbanyak pemain untuk timnas Italia. Dari sisi prestasi, Juventus juga menjadi penghalang Napoli menguasai Italia dengan gelar Serie A lima kali beruntun sejak 2011/2012.

Rasa kebencian ADL, yang merupakan produser film Italia yang lahir di Roma dan mengabdikan hidup di Napoli, memuncak setelah I Bianconerri merekrut calon "dewa" baru Naples, Gonzalo Higuain. Juve menebus klausul pembelian Higuain sebesar 90 juta euro (Rp 1,3 triliun). 

Mau tidak mau, ADL melepas sang anak emas dengan perasaan geram yang luar biasa. ADL pun bernazar tidak akan lagi menyertakan klausul pembelian dalam kontrak pemain bintangnya.

Keputusan Higuain bergabung dengan “Si Nyonya Tua” tidak hanya mendapat kecaman dari ADL. Maradona hingga eks rekan setimnya di Napoli, Pepe Reina, sepakat menyebut “Pipita” sebagai pengkhianat.

Sebagai penanda dimulainya perang dengan sang penguasa Italia, ADL pun memulai psywar. Dikutip dari La Gazzetta dello Sport edisi Jumat (2/9)ADL menyebut Napoli sebagai tim dengan transfer musim panas 2016 terbaik di Eropa, meskipun harus kehilangan Higuain.

Tak mau kalah, Juventus membalas pernyataan ADL dengan mengunggah foto enam rekrutan anyar, seperti Higuain, Dani Alves, Marko Pjaca, Miralem Pjanic, Medhi Benatia, dan Juan Cuadrado. Bahkan, foto enam pemain baru Juve itu menjadi foto sampul depan surat kabar Tuttosport, koran olahraga berbasis di Turin, pada edisi hari Jumat.

Musim 2016/2017 baru berjalan dua pekan, tetapi kekalahan pahit Napoli dalam perebutan “scudetto” musim lalu masih membekas. Bahkan, luka itu semakin besar setelah Higuain membelot ke utara Italia.

Lalu, apakah Napoli mampu mengulangi kejayaan dua dekade silam dan menyajikan oase kebanggan sisi selatan Italia? Atau justru Juventus yang berhasil membuat sejarah baru di Serie A sekaligus, sekali lagi, menunjukkan ke-Italia-an sejati? Waktu yang dapat menjawab. Dan, hanya Mei 2017 mampu menyuguhkan jawabannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun