Mohon tunggu...
Iksan Mahar
Iksan Mahar Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pecinta musik dan bola | Pelancong | Pemimpi | iksanmahar@live.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lupakan Messi, Griezmann Rival Anyar Ronaldo

11 Juli 2016   23:05 Diperbarui: 11 Juli 2016   23:16 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal, di awal 2016, muncul berbagai argumen yang mengatakan bahwa musim 2015/2016 adalah tahun terburuk CR7. Penyebabnya, ia gagal mencetak gol di laga-laga besar El Galacticos, salah satunya kekalahan 0-4 dari Barcelona pada November 2015. 

Meski begitu, Ronaldo menunjukkan cara terbaik untuk menyinarkan bintangnya. Satu gol ke gawang AS Roma di Stadion Olimpico, trigol ke gawang Wolfsburg di Stadion Santiago Bernabeu, serta sundulan dan satu asis ke gawang Wales merupakan tiga momen magis yang diciptakan CR7 selama 2016.

“Kalau di musim terburuk ia dapat mencetak 50 gol, meraih trofi Liga Champions, dan membawa Portugal ke final Piala Eropa, maka saya tidak ingin lagi melihat musim baiknya,” ujar legenda Inggris, David Beckham, mengenai penampilan CR7 selama kampanye 2015/2016.

Pelengkap Ballon d'Or

Setelah kita memiliki Ronaldo dan Griezmann sebagai dua kandidat peraih Ballon d'Or tahun ini, tentu diperlukan satu lagi pemain untuk melengkapi tiga pemain terbaik yang akan menerima suara dari seluruh pelatih dan pemain internasional di dunia.

Sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi, satu slot pemain itu mungkin diperebutkan oleh trio MSN (Messi-Suarez-Neymar). Neymar bisa saja tercoret dari daftar karena prestasinya cenderung kurang menonjol, kecuali kalau ia berhasil memberi medali emas pertama bagi “Selecao” di ajang Olimpiade Rio de Janeiro.

Messi, di luar tiga kasus pengemplangan pajak yang berujung vonis 21 bulan penjara oleh pengadilan Spanyol, memiliki musim yang dibilang penuh dukaGagal mempertahankan gelar Liga Champions dan, yang membuat air matanya tumpah, yaitu kegagalan memberi gelar bagi Argentina. Ia pun memutuskan pensiun dari level internasional.

Sementara itu, Suarez berhasil menjadi sosok sentral bagi gelar ganda domestik El Barca dengan 59 gol sepanjang kampanye 2015/2016. Di level internasional, Suarez dihambat cedera untuk memberi yang terbaik bagi Uruguay di Copa America Centenario 2016, hingga ia memukul bangku cadangan dan memaki pelatih Uruguay Oscar Tabarez yang enggan memaikannya.

Siapapun sosok pelengkap itu, ya, lupakan rivalitas Ronaldo dengan Messi. Sorot perhatian pantas diberikan kepada Griezmann. Sebab, pria Perancis siap memberikan kisah persaingan baru bagi Ronaldo setidaknya hingga 3 tahun mendatang...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun