Mohon tunggu...
Ngurah Beni Setiawan
Ngurah Beni Setiawan Mohon Tunggu... profesional -

Antara Ini dan Itu. Tulisan ini hanya kegiatan paruh waktu yang coba ditekuni. Sebagai media tempat curahan pemikiran dan opini pribadi. Mencoba melihat sesuatu dari sisi yang ringan. Belajar apa yang diperlihatkan alam pada kita. Berperilaku seperti apa yang diharapkan alam.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Antara Kesenangan dan Makna

4 September 2015   14:48 Diperbarui: 9 Oktober 2015   08:34 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam bahagia!

NBS

04/09/2015

**quote from my beloved mother

Catatan kaki

Daniel Kahneman, pemenang Nobel Ekonomi tahun 2002, menyebutkan bahwa kebahagiaan adalah sesuatu yang bisa dibeli dengan uang namun, ada batas tertentu dimana kebahagiaan tidak lagi bisa dibeli dengan uang. di Amerika, angka itu setara USD 75,000. Kahneman menjelaskan bahwa seseorang yang kekurangan uang secara emosional akan depresi, sengsara dan kesusahan. Tapi, hal inipun berlaku sama untuk orang yang memiliki banyak uang. Kebahagiaan seseorang tidak akan bertambah lagi saat ia sudah memiliki uang berlimpah! Karena nilai uang tertentu ditengarai sudah tak lagi bisa memperbaiki kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang bisa mengubahnya secara emosional sebagai manusia. Semisal, menghabiskan waktu dengan orang yang dicintai, mendapat fasilitas kesehatan yang memadai dan banyak lagi. Singkat kata, anda sudah tidak bisa lagi menjadi lebih sehat ketika anda punya simpanan 1 milliar ketimbang anda punya hanya punya 750juta! Sama halnya anda sudah tak bisa lagi menjadi lebih akrab dengan kawan anda hanya karena anda saat ini jauh lebih kaya ketimbang sebelumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun