Perobohan Tembok Pemisahan, Kanisius Menjalankan Ekskursi Lintas Agama!

Kegiatan seperti ekskursi lintas agama memiliki potensi besar untuk menjadi penyatu bangsa. Dengan membawa generasi muda ke dalam pengalaman langsung bersama mereka yang berbeda keyakinan, program seperti ini menanamkan nilai-nilai penghormatan, empati, dan toleransi sejak dini. 

Fondasi keberagaman yang kokoh harus dimulai dari kaum muda, karena merekalah yang akan menjadi pemimpin di masa depan. Jika sejak usia muda mereka telah belajar untuk menghargai perbedaan, maka nilai-nilai ini akan melekat hingga mereka dewasa, membentuk masyarakat yang lebih harmonis. Melalui interaksi langsung, stereotip dapat runtuh, prasangka bisa diluruskan, dan pemahaman yang mendalam dapat tumbuh. 

Ekskursi bukan hanya sekedar perjalanan fisik, melainkan sebuah perjalanan batin yang mengajarkan generasi muda untuk melihat manusia sebagai sesama, terlepas dari perbedaan agama, budaya, atau latar belakang. Pada akhirnya, inilah cara terbaik untuk memastikan bahwa bangsa ini terus berdiri kokoh di atas pondasi keberagaman yang disertai dengan persatuan.

Ekskursi ini menjadi lebih dari sekadar pengalaman akademik, tetapi juga menjadi perjalanan batin untuk memahami nilai-nilai kehidupan yang berbeda dari yang biasa kami jalani. 

Kehidupan di Pesantren Nur El Falah mengajarkan kami bahwa kesederhanaan bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan yang membangun karakter kokoh. Nilai disiplin, kebersamaan, dan dedikasi mereka terhadap kehidupan spiritual memberi kami perspektif baru tentang makna hidup. 

Dalam keberagaman, kita tidak hanya dituntut untuk menerima perbedaan, tetapi juga untuk memahaminya. Program seperti ini membuktikan bahwa interaksi langsung adalah cara terbaik untuk meruntuhkan stereotip dan membangun harmoni. Pesantren Nur El Falah, dengan segala kesederhanaan dan kekuatannya, menjadi cerminan bahwa keberagaman dapat menjadi kekuatan yang menyatukan.