Mohon tunggu...
SF Maratul Ulya
SF Maratul Ulya Mohon Tunggu... Konsultan - Analis Sosial Budaya Masyarakat

Penulis adalah Alumnus Universitas Islam Negeri Walisongo dan menamatkan jenjang studi Magister di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belum Ada Road Map Jeda Kemanusiaan yang Jelas Bagi Papua

5 Januari 2023   15:24 Diperbarui: 5 Januari 2023   15:34 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gelombang pengungsi yang terus bertambah akibat konflik berkepanjangan antara aparat keamanan Indonesia dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) semakin memprihatinkan. Diperkirakan 60-100 ribu orang pengungsi meninggal dunia, diantaranya anak-anak yang mengalami gizi buruk. Masalah lain yang dialami para pengungsi adalah sulitnya akses layanan kesehatan dan pendidikan, trauma, serangan panik, hingga ketakutan berkepanjangan akibat konflik menjadi hal tidak terpisahkan dari sulitnya bertahan hidup di kamp pengungsian.

Pada 11 November 2022 Komnas HAM dan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Majelis Rakyat Papua, Dewan Gereja Papua mengadakan dialog yang dimediasi oleh Center for Humanitarian Dialogue sekaligus menandatangani Nota Kesepahaman di Jenewa, Swiss yang disebut dengan Jeda Kemanusiaan. Jeda Kemanusiaan ini dimaksudkan agar menjadi upaya penghentian konflik bersenjata demi mewujudkan misi-misi kemanusiaan berdasarkan pada hukum kemanusiaan internasional.

Namun, realisasi pasca penandatanganan itu sulit terealisasi lantaran tidak semua kelompok di Papua diajak berdialog, terutama aktor bersenjata seperti TNI/POLRI dan TPNPB.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun