Sablon, baik manual maupun digital, adalah teknik yang populer untuk mencetak desain pada kaos. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga pemilihan metode yang tepat sangat bergantung pada kebutuhan dan preferensi Anda. Artikel ini akan membahas secara detail perbedaan antara sablon manual dan digital, serta faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih metode pencetakan.
Perbedaan yang Terdapat Pada Sablon Manual dan Digital
Tentunya terdapat perbedaan dari jenis sablon manual dan digital. jika dilihat dari nama maupun prosesnya sablon manual terlihat lebih tradisional sedangkan sablon digital lebih futuristik karena dibuat dengan sangat canggih.Â
Proses Pencetakan
Untuk perbedaan yang pertama bisa kita lihat dari proses pencetakannya karena sablon manual bisa dibilang lebih tradisional daripada sablon digital.
Sablon Manual
Sablon manual adalah metode tradisional yang telah digunakan selama bertahun-tahun. Prosesnya melibatkan pembuatan screen (layar berpori) yang berfungsi sebagai cetakan. Desain yang diinginkan terlebih dahulu dibuat pada film negatif, kemudian ditempelkan pada screen yang telah dilapisi emulsi. Setelah terkena sinar UV, bagian screen yang tidak terhalang film akan mengeras, membentuk pori-pori sesuai dengan desain. Tinta sablon kemudian ditekan melalui pori-pori tersebut ke permukaan kain. Proses ini membutuhkan keahlian dan ketelitian yang tinggi.
Sablon Digital (DTG)
Sablon digital atau Direct to Garment (DTG) adalah metode pencetakan modern yang menggunakan printer khusus untuk mencetak desain langsung ke permukaan kain. Prosesnya mirip dengan mencetak pada kertas, namun tinta yang digunakan adalah tinta khusus yang dapat menempel pada serat kain. Desain digital yang telah dibuat kemudian dikirim ke printer DTG dan dicetak langsung pada kaos.
Kualitas Cetak
Berikutnya merupakan perbedaan kedua yaitu kualitas dari cetakan yang berhasil diterapkan pada kain. Untuk alasan lebih lengkapnya simak penjelasan berikut ini.
Sablon Manual
Sablon manual menghasilkan kualitas cetak yang sangat baik, terutama untuk desain sederhana dengan warna solid. Warna menjadi lebih tajam dan tahan lama karena tinta meresap lebih dalam ke serat kain. Namun, untuk desain yang kompleks dengan gradasi warna, sablon manual bisa menjadi lebih sulit dan memakan waktu.
Sablon Digital
Sablon digital mampu menghasilkan kualitas cetak yang sangat detail, termasuk foto dan gradasi warna. Namun, warna pada sablon digital mungkin tidak setajam sablon manual, terutama untuk warna-warna cerah. Selain itu, kualitas cetak juga sangat bergantung pada kualitas kain yang digunakan.
Biaya Produksi
Ketiga ada pada biaya yang dipungut dari setiap jenis sablon. Karena setiap jenis sablon memiliki anggaran yang berbeda beda sehingga biaya yang harus kita bayar juga berbeda.
Sablon Manual
Biaya produksi sablon manual terdiri dari biaya pembuatan screen, biaya tinta, dan biaya tenaga kerja. Biaya pembuatan screen cukup tinggi, terutama untuk desain yang kompleks. Namun, untuk produksi dalam jumlah besar, biaya produksi per potong bisa lebih murah karena biaya pembuatan screen dibagi rata.
Sablon Digital
Biaya produksi sablon digital lebih fleksibel. Tidak ada biaya pembuatan screen, sehingga biaya produksi per potong bisa lebih murah untuk jumlah yang sedikit. Namun, biaya tinta per cetak bisa lebih tinggi dibandingkan sablon manual.
Waktu Produksi
Kemudian yang terakhir ada pada waktu produksinya, karena sablon digital lebih modern daripada sablon manual tentu saja bisa kita bayangkan betapa efektifnya sablon digital yang dibantu mesin yang lebih canggih dalam pengerjaannya.
Sablon Manual
Proses produksi sablon manual membutuhkan waktu yang lebih lama karena melibatkan beberapa tahapan, seperti pembuatan screen, penjemuran, dan pencetakan.
Sablon Digital
Proses produksi sablon digital jauh lebih cepat. Desain dapat langsung dicetak pada kaos tanpa perlu tahapan persiapan yang panjang.
Kesimpulan
Baik sablon manual maupun digital memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sablon manual cocok untuk desain sederhana, produksi dalam jumlah besar, dan hasil cetak yang tahan lama. Sablon digital lebih cocok untuk desain yang kompleks, produksi dalam jumlah sedikit, dan waktu produksi yang cepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H