Mohon tunggu...
Hery Sutanto
Hery Sutanto Mohon Tunggu... -

Seorang pengajar dan mahasiswa kimia dengan prinsip "Mengajar adalah cara paling efektif untuk belajar". A die hard fan of AC MILAN, TIMNAS INDONESIA, dan PERSIB Bandung. Pendengar dan memainkan musik Rage Against The Machine dan sekitarnya. Besar di tahun 90an ditemani oleh MacGyver dan Ksatria Baja Hitam.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ayo Bermain Lego!!

22 Maret 2012   06:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:38 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lego..
Maenan, blok-blok, warna warni, umumnya berbentuk sama, bisa disusun sesuai keinginan, kadang jadi pesawat, kadang jadi rumah, bongkar lagi: jadi dinosaurus.

Aku pernah liat acara tv tentang gelas/kaca bekas yang dikumpulin pemulung dari tempat2 sampah, ternyata kaca2 yang tadinya botol minuman ringan, piring, gelas, kaca akuariumm dll, dilebur di suatu pabrik jadi semacem adonan kaca panas, trus dicetak lagi jadi bentuk2 kaca yang laen, bisa gelas lagi, vas bunga, bisa juga asbak!

Air yang kita minum sekarang ini mungkin ceritanya kurang lebih sama, tadinya bisa aja air laut atau air selokan, menguap karena panas, jadi awan, dan turun dalam hujan dilokasi lain, diserap tanah dipegunungan (misalnya), disedot perusahaan minuman mineral, dan sekarang kita minum, glek!

Cerita diatas, kurang lebih bertema siklus (bukan badut siklus atau siklus porno, hehe!!) tapi cerita gimana suatu benda bisa aja berasal dari materi yang sama, atau bahasa kerennya: building blocknya sama, semacam bata penyusun rumah. Air minum atau air selokan, sama2 molekul H2O. Kaca akuarium, asbak beling, atau botol saos: sama2 kaca. Konsepnya mirip2 lego, building blocknya sama, bentuk akhirnya aja yang beda. (Ini orang ngomongin apa sihh muter2 kaya motor dikonci stang?? haha!)

Ok, following words are only me and my stupid ideas:

Tubuh kita, terdiri dari macem2 organ (jantung, mata, otak, dll), organ terdiri dari jaringan2, jaringan disusun oleh sel, nggak berenti di sel, tapi sel terdiri dari organel (mitokodria, nukleus, dinding sel, dll), organel2 itu disusun oleh mwacem2 molekul, ada protein, karbohidrat, lemak, dll. Nah molekul2 itu disusun oleh atom-atom..
Sepengetahuan aku, jumlah atom2 dialam semesta ini selalu tetap, yang berubah adalah ketika atom2 itu berikatan dengan atom2 lain dia akan berubah menjadi molekul lain, molekul ini pun akan bisa pecah menjadi kembali sebagai atom2 lalu atom2 ini bisa berikatan dengan atom2 lain membentuk molekul lain. Jadi, atom bisa juga kita anggap sebagai building block, kaya lego tadi..

Jadi inget sama istilah reinkarnasi,,dimana mati bisa hidup lagi dalam bentuk mahluk hidup yang laen (kaya di pelem2). Tapi dalam konteks ini, reinkarnasi sama sekali bukan hal mustahil, dengan catatan dalam bentuk fisik, bukan jiwa.

Telur mengandung protein, didalam protein banyak atom Nitrogen (N), nah kalo kita makan telur, atom Nitrogen ini selaen mungkin dibuang dalam bentuk air pipis, tapi juga dipake buat menyusun protein2 dalam tubuh kaya otot, ataupun cairan otak (nah loh!) berarti ada bagian2 dari ayam -telor- yang jadi bagian tubuh kita.. Dalam konteks ini, atom Nitrogen ayam, ber-reinkarnasi jadi otot manusia. Masih banyak contoh laen yang bisa kita pikirin sendiri yang mungkin menarik garis hubungan antara manusia dan bakteri, atau malah, manusia ber-reinkarnasi jadi kangkung!

Kalau mungkin ada sebuah atom yang bisa berbicara dan bercerita, mungkin dia akan bilang: "saya pernah jadi manusia, pernah jadi pohon, pernah jadi tablet obat, pernah jadi kucing, pernah jadi gunung,,"

Who knows..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun