Mohon tunggu...
Handi DWiP
Handi DWiP Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Menulis untuk menghabiskan waktu. Blog pribadi hydarnusnote.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cara Saya Menghabiskan Waktu Saat Ramadhan di Masa Kecil

19 April 2021   14:52 Diperbarui: 19 April 2021   14:54 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk menghabiskan waktu di bulan Ramadhan, terutama saya di waktu kecil. Mungkin tidak jauh berbeda dengan orang lainnya, tetapi beberapa diantaranya cukup membekas di dalam ingatan dan cukup seru. Sungguh berbeda dengan situasi ketika sudah beranjak dewasa.

Salah satu yang paling seru adalah berpetualang bersama teman mencari kadal sambil bersepeda. Mencari kadal biasanya dilakukan saat waktu libur sekolah, saya bersama teman di waktu sore selalu bersepeda untuk ngabuburit. 

Untuk mengisi kekosongan yang hanya bersepeda, kami pun mulai iseng mencari kadal. Awalnya kami hanya mencari belalang di area pemakaman, karena hanya di area itu yang terdapat rerumputan. 

Karena salah satu teman saya melihat kadal, kami pun mengejarnya dan berhasil menangkapnya setelah bersusah payah karena pergerakan kadal yang lincah. 

Dimulai saat itulah petualangan mencari kadal dimulai dan menjadi rutinitas di waktu libur. Perasaan puas saat berhasil menangkap kadal itulah yang menjadi kesenangan kami.

Selanjutnya yang paling berkesan adalah bermain petasan. Meskipun masih kecil saya tau kalau petasan itu berbahaya, tetapi hal itu tidak menyurutkan hasrat untuk bermain petasan. 

Biasanya saya bersama teman-teman bermain petasan setelah tarawih. Petasan yang biasa saya mainkan adalah petasan disko, petasan ular, petasan kentut yang hanya mengeluarkan asap sesuai warna yang asa pada kulit luarnya, dan kembang api. 

Ada di saat di mana teman saya mengajak untuk bermain perang petasan, tapi karena nyali saya yang kecil waktu itu, saya tidak berani untuk melakukannya. 

Beberapa waktu setelah orang itu mengajak untuk berperang petasan, salah satu orang tangannya mengalami luka bakar yang cukup serius sampai harus diperban seluruhnya. 

Pernah juga ada saat dimana saat saya bermain petasan kupu-kupu salah satu petasan itu mengarah ke perut ibu saya sampai berbekas beberapa minggu. Sepertinya keputusan untuk melarang petasan beredar tidak terlalu buruk.

Ngomong-ngomong soal bermain, ada sebuah mainan yang tak kalah berbahayanya dengan petasan, yap pistol mainan. Mainan yang hanya viral di waktu puasa pada zamannya. 

Pistol ini pun memiliki bentuk yang beragam dan memiliki kekuatan tembak yang berbeda-beda pula. Pistol mainan yang berisi peluru bola plastik kecil ini cukup berbahaya, karena salah satu teman saya juga pernah mengalami pembengkakan di dekat matanya karena tertembak mainan ini. Tetapi dengan menjaga jarak yang aman permainan ini cukup seru.

Dan yang terakhir yang mungkin menjadi kegemaran para remaja waktu itu yaitu adalah bermain tamiya. Tamiya merupakan mainan berbentuk mobil balapan unik, sayangnya harganya cukup mahal untuk seorang anak-anak. 

Keseruan bermain tamiya ini bermacam-macam, tidak hanya sekedar untuk balapan tetapi ada juga yang berlomba dalam hiasannya. Hiasan tamiya ini pun ada berbagai macam, dari mulai roda, aksesoris tambahan, sampai modifikasi dinamo penggerak mobil mainan ini. Tidak jarang anak-anak pada zamannya berlomba untuk memamerkan kecantikan mobil tamiyanya.

Jika dilihat-lihat masa kecil saya dipenuhi dengan main-main, hahaha. Tapi itulah hal-hal yang paling berkesan di waktu ramadhan sewaktu saya kecil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun