Pangkalpinang - Gadget menjadi salah satu pemasalahan bagi anak. Sebab banyak persoalan melibatkan anak, baik sebagai korban maupun pelaku dikarenakan salah ketika menggunakan gadget tersebut. Ironisnya, saat ini tak sedikit anak-anak sudah kecanduan dengan gadget.
"Saat bangun tidurpun yang dicari pertama gadget," kata Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat Peringatan Hari Anak yang dipersembahkan Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) SMA Santo Yosef, Pangkalpinang, Selasa (15/11/2022).
Kegiatan yang mengusung tema "Stop Cyber Crime" ini diikuti ratusan siswa-siswi kelas sepuluh SMA Santo Yosef Pangkalpinang dan sejumlah pengurus OSIS SMP Santa Theresia Pangkalpinang.
Banyak kasus bullying terjadi di media sosial. Asyraf mengatakan, hal ini dikarenakan setiap anak sudah memiliki smartphone sendiri. Terkadang, satu anak mempunyai lebih dari satu smartphone. Diharapkan anak-anak dapat menggunakan smartphone untuk hal-hal positif.
"Anak-anak jangan sampai dikuasai smartphone, tapi anak-anaklah yang semestinya mengendalikan penggunaan smartphone. Gunakan smartphone dengan smart dan bijak," pesannya.
Selain itu, Asyraf menyarankan agar siswa SMA Santo Yosef Pangkalpinang yang menjelang usai 17 tahun disarankan melakukan perekaman e-KTP. Sehingga saat pemilu 2024 mendatang semuanya terdata dan yang saat ini masih berusia anak, nanti punya hak suara.Â
"Sementara ini, siswa bisa mendapatkan Kartu Identitas Anak (KIA). Banyak manfaat dari KIA. Selain sebagai identitas, beberapa tempat bisnis makanan dan wahana bermain anak memberikan diskon bagi pemegang KIA," kata Asyraf.
Berdasarkan data Juli 2022, tercatat jumlah penduduk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sekira 1,4 juta. Menurut Asyraf, terdapat 31, 1 persen dari jumlah penduduk tersebut masih berusia anak. Artinya, ada sekitar 457.821 anak di Bangka Belitung.