Pangkalpinang - Perlindungan bagi anak penting! Salah satu langkah terbaik yakni, dengan melakukan Advokasi Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM). Pasalnya pemerintah sangat membutuhkan partisipasi langsung dari masyarakat.
Drs. H. Yunan Helmi M.Si Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mewakili Pj. Gubernur mengatakan, PATBM merupakan salah satu partisipasi masyarakat. Pencegahan kekerasan terhadap anak melibatkan pihak lingkup provinsi dan lintas kabupaten/kota.
"Sasarannya aktivis PATBM yaitu ormas peduli anak," jelasnya saat Kegiatan Advokasi dan Pendampingan Pelaksanaan Kebijakan, Program dan Kegiatan Pencegahan Kekerasan terhadap Anak Kewenangan Provinsi bertempat di Hotel Bangka City, Pangkalpinang, Selasa (21/6/2022).
Bertindak sebagai narasumber kegiatan ini yakni, Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan fasilitator Advokasi Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).
Lebih jauh Yunan Helmi menjelaskan, sangat diperlukan orang-orang ataupun kelompok masyarakat yang peduli terhadap keadaan generasi penerus, khususnya anak-anak. Sebab anak-anak perlu mendapatkan skala prioritas dalam hal tumbuh kembangnya.
Untuk meningkatkan peran serta dan kepedulian masyarakat terhadap perlindungan anak, jelasnya, perlu adanya peningkatan kualitas pengetahuan dan pemahaman terhadap kelompok masyarakat.
Berdasarkan data konsolidasi semester kedua tahun 2021 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dari total jumlah penduduk Bangka Belitung ada sekitar 34 persen merupakan anak-anak. Untuk itu, perlindungan anak menjadi sesuatu yang mutlak harus dilaksanakan.
"Selain itu tugas besar bagi pemerintah daerah, tingginya angka perkawinan usia anak. Pemerintah memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas kepedulian dari masyarakat," tegasnya.
Perlindungan anak diharapkan cepat, walaupun upaya pencegahan kekerasan terhadap anak belum berdampak secara maksimal. Sebab masih terjadi tindakan kekerasan di mana-mana. Peran serta masyarakat sangat diperlukan sebagai respon cepat terhadap tindak kekerasan.
"Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan skill dan pengetahuan para peserta. Sehingga upaya perlindungan anak bisa terlaksana sampai seluruh desa dan kelurahan," harapnya.