Mohon tunggu...
Muhammad Huwaidy Darwisy
Muhammad Huwaidy Darwisy Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Benarkah Liur Kucing Lebih Bersih dari Liur Anjing? Ini Penjelasannya

16 Desember 2024   07:55 Diperbarui: 16 Desember 2024   10:07 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau kamu pecinta hewan, pasti pernah dengar anggapan kalau liur kucing lebih bersih daripada liur anjing. Banyak orang percaya hal ini karena kucing sering terlihat menjilati tubuhnya untuk membersihkan bulunya. Tapi, benarkah liur kucing lebih bersih? Yuk, kita bahas dengan bahasa yang santai dan mudah dipahami.

1. Apa Sih yang Dimaksud "Bersih"?

Ketika kita bilang "bersih", mungkin yang terlintas di pikiran adalah bebas dari kuman, bakteri, atau kotoran. Tapi, dalam konteks liur hewan, "bersih" bukan berarti steril. Baik kucing maupun anjing punya bakteri di mulutnya, dan ini normal. Bakteri itu ada untuk membantu mereka mencerna makanan dan melawan infeksi. Jadi, kalau harapan kamu liur kucing itu seperti air murni, ya jelas tidak.

2. Kenapa Kucing Sering Menjilati Tubuhnya?

Pernah lihat kucing duduk santai lalu tiba-tiba menjilati bulunya? Itu bukan tanpa alasan. Kucing punya kebiasaan grooming atau membersihkan tubuhnya sendiri dengan liur. Tujuannya adalah:

1.Menghilangkan kotoran dari bulunya.

2.Mengatur suhu tubuh saat cuaca panas.

3.Menyembunyikan aroma tubuhnya dari predator.

Uniknya, liur kucing mengandung enzim yang bernama lysozyme, yaitu senyawa antibakteri alami. Ini membantu kucing menjaga kebersihan bulunya dan melindungi tubuhnya dari infeksi. Karena kebiasaan grooming inilah, banyak orang menganggap liur kucing lebih "bersih".

3. Bagaimana dengan Anjing?

Kalau kucing sibuk menjilati tubuhnya, anjing justru sibuk menjelajahi dunia dengan hidung dan mulutnya. Anjing lebih suka menjilati benda asing, makanan, bahkan sampah (kalau tidak diawasi). Karena kebiasaannya yang suka "berpetualang", mulut anjing cenderung terpapar lebih banyak bakteri dari luar.

Tapi bukan berarti liur anjing itu jorok. Liur anjing juga punya enzim antibakteri, meski jenis dan jumlahnya berbeda dari kucing. Hanya saja, karena anjing suka menjilat banyak hal, jumlah bakteri di mulut anjing biasanya lebih banyak dibandingkan mulut kucing.

4. Apa Liur Kucing dan Anjing Aman untuk Manusia?

Nah, ini pertanyaan yang sering muncul. Mungkin kamu pernah dijilat kucing atau anjing peliharaanmu dan bertanya-tanya, "Aman gak ya?" Jawabannya, aman, selama kulitmu tidak terluka. Bakteri dari liur kucing atau anjing tidak akan masuk ke tubuh kita jika kulit kita utuh.

Tapi, kalau ada luka terbuka, hati-hati. Liur kucing mengandung bakteri bernama Pasteurella multocida, yang bisa menyebabkan infeksi serius jika masuk ke dalam luka. Gejalanya bisa berupa bengkak, kemerahan, dan nyeri. Makanya, kalau habis digigit atau dicakar kucing, sebaiknya luka langsung dicuci dan, jika perlu, konsultasikan ke dokter.

Anjing juga punya bakteri di mulutnya, tapi kebanyakan dari bakteri ini tidak berbahaya bagi manusia. Walau begitu, jika anjing menjilat luka, tetap ada risiko infeksi, jadi sebaiknya hindari.

5. Jadi, Mana yang Lebih Bersih, Kucing atau Anjing?

Kalau berbicara soal "bersih" dalam arti jumlah bakteri di mulut, maka liur kucing bisa dibilang lebih bersih dibanding liur anjing. Ini karena kucing lebih selektif dalam menjilati benda dan lebih banyak menghabiskan waktu membersihkan dirinya sendiri.

Namun, bukan berarti liur kucing itu steril atau bebas kuman. Liur kucing tetap mengandung bakteri yang bisa berbahaya bagi manusia, terutama kalau masuk ke luka terbuka.

6. Kesimpulan

Kalau kita lihat dari jumlah dan jenis bakterinya, liur kucing memang bisa dibilang lebih bersih dibanding liur anjing. Ini karena kucing lebih menjaga tubuhnya sendiri, sementara anjing suka menjelajah dan menjilat berbagai benda asing. Tapi, baik liur kucing maupun anjing tetap mengandung bakteri yang bisa menyebabkan infeksi, terutama jika bersentuhan dengan luka terbuka.

Jadi, tidak perlu takut kalau kucing atau anjing menjilatmu. Yang penting, jaga kebersihan tangan dan pastikan tidak ada luka terbuka yang terpapar liur hewan peliharaanmu.

Kalau kamu punya kucing, jangan lupa untuk rutin membersihkannya. Begitu juga dengan anjing, ajak mereka mandi dan bersih-bersih agar tetap sehat dan aman buat keluarga.

Sekarang, kamu sudah tahu jawabannya. Ya, liur kucing memang lebih "bersih" dari liur anjing, tapi tidak sepenuhnya steril. Jadi, tetap waspada dan jaga kebersihan, ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun