Mohon tunggu...
khafidzah Azmi Hanifah
khafidzah Azmi Hanifah Mohon Tunggu... Administrasi - pelajar

hobi membaca, travelling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jilbabku Sesuaikah dalam Islam?

25 Februari 2023   07:40 Diperbarui: 25 Februari 2023   07:55 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kata jilbab sendiri menurut bahasa berarti baju kurung panjang sejenis jubah.[1] Secara terminologi jilbab adalah pakaian panjang lebar, lebih luas daripada khimar. Berbeda dengan selendang yang digunakan untuk menutupi kepala dan dada. Ada yang mengatakan bahwa jilbab adalah sesuatu yang menutupi pakaian perempuan dari atas, seperti milhafah (mukena). Ada pula yang mengatakan bahwa jilbab adalah khimar (kerudung)  

Ketentuan-Ketentuan dan Syarat-Syarat Dalam Berjilbab Menurut Al-Quran Dan As-Sunnah:

  • Menutup seluruh tubuh kecuali yang dikecualikan(wajah dan telapak tangan)

Allah Ta'ala berfirman,

.... ( : 31 )

        "Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya...." (QS. An-Nur: 31)

  • Tidak dijadikan sebagai perhiasan

Allah Ta'ala berfirman,

...... (31)

"....dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya...." (QS. An-Nur: 31)

  • Kainnya harus tebal, tidak tipis

: : (( : , , , , , ))

        "Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak-lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk unta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian." (HR Muslim)

  • Harus Longgar dan tidak ketat

Usamah bin Zaid Radhiyallahu 'Anhu menuturkan, "Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wasallam memberiku baju tebal buatan Mesir yang dihadiahkan oleh Dihyah al-Kalbi kepada beliau. Aku memberikan baju tersebut kepada isteriku. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bertanya, 'mengapa engkau tidak memakai baju Mesir itu?' aku menjawab, 'wahai Rasulullah, aku memberikannya kepada isteriku.' Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam berkata lagi,' kalau begitu suruh dia menambahkan kain di bagian bawahnya, karena aku khawatir akan terlihat lekuk tulangnya." (HR. Ahmad)

  • Tidak memberi wewangian pada pakaian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun