Mohon tunggu...
Huwaida Adhia
Huwaida Adhia Mohon Tunggu... Mahasiswa - for assignment

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lebaran di Tengah Pandemi, Masyarakat Tetap Mudik

18 Mei 2021   01:27 Diperbarui: 18 Mei 2021   01:35 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Corona virus pertama sekali ditemukan di Wuhan, China pada akhir tahun 2019. Virus ini telah menjadi pandemi dan menyebar diberbagai negara di dunia. Sementara itu, di Indonesia, virus ini pertama sekali ditemukan dari seorang penari asal Jepang dan hingga kini pandemi masih menjadi masalah serius bagi masyarakat dunia. Indonesia sendiri sudah melewati dua kali lebaran ditengah pandemi. Pemerintah selalu menghimbau masyarakat agar taat dengan protokol kesehatan. Sekedar informasi, saat ini India menjadi negara dengan kasus tertinggi.

Selain itu, tradisi mudik sudah menjadi rutinitas masyarakat Indonesia. Kegiatan ini menjadi salah satu hal yang paling dinanti oleh masyarakat. Segala cara dilakukan agar bisa mudik meskipun pandemi masih ada. Belajar dari tahun sebelumnya, lonjakan kasus covid-19 naik signifikan karena masyarakat abai terhadap protokol kesehatan. Saat itu masyarakat ramai berkunjung ke tempat wisata, alhasil penyebaran virus tak terhindarkan. 

Untuk menangani hal ini, pemerintah ditahun ini membuat aturan larangan mudik untuk menekan penyebaran covid-19. Pemerintah resmi melakukan pelarangan mudik mulai dari tanggal 6 Mei hingga 17 Mei 2021. Meski telah melakukan pelarangan, tidak sedikit masyarakat yang nekat untuk melakukan mudik. Berbagai hal dilakukan oleh masyarakat agar bisa pulang kekampung halaman. Ada yang bersembunyi di dalam mobil truk, mengambil jalan tikus, mudik lebih awal dan ada yang menyamar sebagai keluarga pengemudi mobil.

Berkaitan dengan itu, pemerintah terus mengoptimalkan penerapan protokol kesehatan. Mulai dari membatasi pengunjung di tempat wisata, melarang masyarakat ziarah kubur, dan menempatkan aparat di titik-titik tertentu untuk mengamankan mudik adalah cara yang dilakukan untuk menekan angka covid-19. Sementara itu, beberapa pihak mengkhawatirkan kasus Covid-19 akan melonjak seiring dengan libur lebaran. 

Sulitnya menerapkan protokol kesehatan menjadi peluang penyebaran virus. Banyak pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi, misalnya kepala daerah melaksanakan open house saat lebaran meski sudah dilarang. Beberapa pihak menghawatirkan kejadian yang sama terjadi di Indonesia. Kejadian di India seharusnya menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia, mengingat budaya Indonesia tidak jauh berbeda dengan India. Hingga saat ini, Indonesia berada di posisi  ke-18 pada rangking dunia dari 192 negara di dunia.
(Artikel ini ditulis oleh Huwaida Adhia, Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Sultan Agung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun