Rezkylla Graceana, Pejuang yang Mandiri

Rezkylla Graceana Ardnaneswari Yarmadiputri - Mahasiswi Public Relation di President University

Rezkylla Graceana Ardnaneswari Yarmadiputri atau yang lebih dikenal dengan Grace adalah seorang mahasiswi yang berusia 19 tahun. Ia lahir pada tanggal 3 Januari 2002 di Makassar, Sulawesi Selatan. Orang tua Grace berasal dari Jawa Tengah. Grace adalah anak tunggal dari pasangan Kris Yarmadi dan Ruth Purwaningsih, tetapi Grace harus kehilangan ayahnya saat berumur 4 tahun dan kehilangan ibunya saat umur 19 tahun karena suatu penyakit. Namun, itu semua tidak menjadi penghalang bagi Grace untuk tumbuh menjadi perempuan yang mandiri dan kuat. Kepribadian Grace adalah ISFJ yang berarti Introverted, Sensing, Feeling, Judging. Ini menandakan bahwa Grace peka dan mengerti perasaan orang lain maupun diri sendiri namun terkadang sulit mengekspresikannya. Grace adalah seorang perempuan yang mandiri, pejuang, pemerhati, tepat waktu, dan mampu mengorganisir sesuatu dengan baik. Prinsip hidup yang dipegangnya yaitu more prayer, more power. less prayer, less power. no prayer, no power. Prinsip ini memotivasi dan menjadikan dirinya semakin baik dari hari ke hari.

Ayah Grace, Kris Yamadi adalah lulusan S1 di Institut Pertanian Bogor dan Ibu Grace, Ruth Purwaningsih adalah lulusan S1 di Universitas Indonesia. Maka dari itu, Grace sangat termotivasi untuk terus belajar dan ingin mengenyam pendidikan setinggi mungkin. Berikut adalah riwayat pendidikan Grace:

• Taman Kanak-kanak (TK) Kinderfield, Bogor
• Sekolah Dasar (SD) Kesatuan, Bogor
• Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4, Bogor
• Universitas Presiden, Cikarang

Saat berada di SMA, Grace memilih jurusan IPS dan mendapatkan peringkat 10 besar, ia juga mengikuti ekstrakurikuler paduan suara. Kemudian melanjutkan ke jenjang universitas dengan memilih jurusan komunikasi dengan konsentrasi public relations di Universitas Presiden karena tertarik pada dunia public relations, dimana ia diwajibkan untuk berinteraksi dengan orang banyak, keluar dari zona nyaman, dan belajar untuk membangun relasi yang baik dengan orang-orang baru, karena dulunya Grace adalah orang yang pemalu dan sedikit sulit untuk berinteraksi dengan orang baru. Jurusan public relations ini akan semakin membantu Grace lebih baik dalam berinteraksi dengan orang banyak.

Untuk mengasah kemampuan bersosialisasinya Grace memutuskan untuk mengikuti beberapa kegiatan kepanitiaan di Universitas Presiden. Pertama sebagai SSPV orientasi mahasiswa baru pada bulan Agustus 2021. Kedua adalah sebagai foundie pada event President University Idol 2021, tugasnya adalah untuk menilai para peserta yang mengikuti kompetisi ini, kemudian menjadi liaison officer pada cara linkedin workshop, dan menjadi event organizer pada event PUSC Leadership Training 2021. Saat ini, Grace sedang menjalani semester 4 sebagai mahasiswa S1. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dari semester 1 hingga semester 3 yang diperolehnya sangat tinggi yaitu 3,92. Ini semua ia dapati dengan perjuangan yang tinggi, penuh tanggung jawab, dan disiplin. Meskipun terkadang mengalami kesulitan saat mengerjakan tugas individu dan kelompok, Grace tetap berjuang dan memberikan yang terbaik. Grace mampu menyusun waktu dan prioritasnya sehingga kewajibannya dapat dilaksanakan dengan baik.

Selain menjalani pendidikan akademik, Grace juga pernah menjalani pendidikan non-akademik yaitu pelajaran piano selama 2 tahun. Grace memiliki minat yang sangat tinggi pada bidang musik. Ia belajar alat musik piano dan gitar dan sudah cukup mahir dalam memainkannya. Untuk piano, Grace sempat belajar secara formal di Allegro Music, Bogor.  Sementara untuk gitar, ia belajar dengan otodidak. Selain itu, Grace sangat suka dan cukup mahir dalam bernyanyi. Genre lagu yang ia sukai adalah pop. Kompetisi bernyanyi yang pernah diikutinya adalah President University Idol 2020 dan ia masuk ke dalam top 12.

Selain pendidikan, Grace juga mengisi waktunya dengan bekerja (magang) sebagai manajer konten Instagram dan manajemen talent spotify di Kongko Creative Media. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan kemampuan yang Grace miliki sebagai mahasiswi public relations, mendukungnya menghadapi dunia kerja yang sebenarnya di masa yang akan datang, mencari pengalaman, dan juga ikut berpartisipasi untuk menghasilkan konten yang bermanfaat bagi banyak orang.     

Selain itu, Grace juga memiliki pengalaman dalam bidang keuangan pada proyek semester 2 di kampusnya yaitu talkshow Youthnatics. Ini adalah proyek kampus yang cukup sulit untuk dijalankan karena harus melibatkan banyak orang di luar kampus. Namun, Grace berhasil menjalankan tanggung jawabnya sehingga tidak ada masalah dalam hal keuangan pada proyek ini.

Sama seperti manusia yang lain, Grace juga pernah mengalami saat-saat terpuruk atau kegagalan. Saat sedang mengalami masalah, Grace memilih untuk bangkit dengan cara beristirahat sejenak sambil melakukan refleksi dan introspeksi diri, dan jika merasa sudah tenang, Grace akan bangkit dengan semangat dan motivasi yang baru. Grace juga selalu berusaha untuk mengembangkan kemampuannya dan menggunakannya untuk kebaikan bagi orang-orang disekitarnya.

Melalui cerita tentang jalan hidup Grace, kita dapat belajar banyak hal, yang pertama adalah memiliki jiwa pejuang yang tinggi. Meskipun kedua orangtua Grace sudah tiada, Grace tetap menjalani hidupnya dengan semangat dan percaya bahwa ada masa depan yang baik bagi orang yang berusaha. Kedua adalah kemauan diri untuk keluar dari zona nyaman dan mencoba hal baru dengan memilih jurusan public relations dan menjadi panitia pada beberapa event yang mengharuskan Grace berinteraksi dengan banyak orang, padahal dulunya ia adalah orang yang pemalu. Melalui setiap perjuangan yang telah dan akan Grace lakukan, masa depan yang cerah pasti akan menyambutnya.