Mohon tunggu...
Hutomo Ibrahim
Hutomo Ibrahim Mohon Tunggu... Penulis - www.thepenapelajar.wordpress.com

Hello, fellas! welcome to my page. ;)

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Grab, Si Penyelamat Kaum Setengah Gembrot!

24 November 2019   20:06 Diperbarui: 5 Desember 2019   12:27 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Well, honestly my body is not too fat. Just a little bit, i think...

Hello, fellas! and hello too for my friends from Pena Pelajar readers.

Apa kabar? semoga kalian baik-baik saja . Yups, Pena Pelajar kali ini hadir di Kompasiana.com semoga gw betah ya disini dan bisa sering-sering update (apalagi kalau ada event ).

Buat kalian yang belum kenal siapa gw, perkenalkan gw Hutomo Ibrahim atau biasa dipanggil Om Koo (di blog pribadi gw) atau mau dipanggil sayang juga boleh *kalau mau.

Kenapa gw dipanggil Om Koo? jawabannya bisa lu cek di blog pribadi gw yang jelas gw masih muda dan punya perawakan yang cukup kekar dan menonjol, di bagian perutnya (nonjolnya dikit ).

Menjadi kaum 'agak' gemuk itu cukup risih gaes, jangankan bicara tentang fleksibilitas kegiatan hariannya, menentukan status dia kaum overweight atau idealweight saja masih 50:50, agak bimbang gitu.

Menilik dari bentuk fisiknya pun, kaum kami terlihat ramping dan proporsional, walau dengan keterangan berat badan yang cukup fantastis, ini menjadi polemik bagi para tukang ojek yang mangkal di terminal, ketika ada bus datang mereka selalu mengejar dan berharap ada penumpang yang bisa mereka bawa, poin seleksi mereka hanya berpedoman pada perawakan calon penumpangnya, kalau offside mereka ga angkut. Lha, kalau kami? mereka tidak sadar kalau kami sedang berkamuflase . Kasihan sih, kalau suatu waktu mereka bawa kaum seperti kami menanjaki bukit dan menuruni lembah juga melintasi polisi tidur yang jumlahnya tidak kira-kira.

 Lain cerita ketika bertransportasi bersama Grab, #AplikasiUntukSemua yang #SelaluBisa mengatasi problematika bertransportasi kami. Bersama fitur GrabBike, kami dengan mudah terhindar dari kecurigaan driver ojek . Kami pesan, pesanan diterima, dan armada datang, langsung cuss tanpa curiga curiga kleb. Tetapi, kami jadi bingung. Ini murni anugerah bagi kami, atau bencana bagi mereka para driver Grab? cukup misterius.... 

Terkadang, gw mengalah. Gw lebih memilih bertransportasi naik GrabCar karena gw sadar sudah cukup sering merenggangkan per-per motor driver GrabBike dan bersama GrabCar gw merasa nyaman, tenang dan lebih say goodbye pada kaum yang curiga gw overweight atau ngga apalagi fitur dari aplikasi #SelaluBisa ini menyajikan tarif yang tidak jauh berbeda dengan GrabBike. Memang, kaum kami didominasi oleh pencinta ongkos murah badan kami yang 'agak' gemuk pun tercipta dari berbagai asupan makanan berlabel diskon. Jadi, gemuknya pun kepotong diskon. 

ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi
Melihat penderitaan kami, kaum setengah 'gembrot'. Kami kadang berinisiatif untuk melakukan program diet. Beruntung, si aplikasi #SelaluBisa ini mampu membantu gw mencarikan menu-menu diet sehat dengan fitur andalannya GrabFood. Walau kadang harus gagal karena tidak jarang saya ditawarkan diskon 50% makanan-makanan jahat lemak , semoga kedepannya si aplikasi #SelaluBisa ini menghadirkan fitur filtrasi menu-menu makanan jahat lemak ya.

Bagi gw, tiga fitur diatas adalah yang paling sering gw pake. Dan memang terbukti semua sangat membantu gw dalam menjalani kehidupan gw sebagai kaum setengah 'gembrot' yang doyan banget sama promo . Gw sampe ngga abis pikir, tiap hari muncul mulu promo-promo menggiurkan, terutama promo GrabFood. Gw sih jadi mikirnya ini aplikasi bukan hanya aplikasi #SelaluBisa, ini mah aplikasi segala bisa, murah bisa, hemat bisa, praktis pun bisa.

ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi
Bicara soal penderitaan kami, si kaum setengah 'gembrot'. Hidup kami tidak pernah jauh-jauh dari kata 'bimbang'. Selain status berat badan kami yang bimbang, terkadang ketika kami melamar kerja pun perusahaan ikut-ikutan bimbang. Di beberapa perusahaan ada yang memang mencari pekerja dengan badan yang proporsional, sementara ketika gw melakukan wawancara, mereka melihat tidak ada fenomena aneh yang terjadi pada lekukan badan gw . Seolah-olah ideal seperti pada umumnya, ngga offside . Badan gw mampu bekerja sama menciptakan lekukan yang indah menyelimuti tubuh 'atletis' gw. (jiah atletis gaes )

Selama perjalanan pulang dari wawancara, hal tersebut bikin gw badmood (emang rese, udah mah gembrot moody an ) tapi lagi-lagi si #AplikasiUntukSemua yang #SelaluBisa ini berulah, bisa ae dia jadi moodbooster gw . Hampir semua driver Grab, mau GrabBike atau GrabCar jago banget merumuskan percakapan yang asyik dan kadang mengandung unsur motivasi. Gw waktu itu, ngobrol sama driver tentang apa yang telah terjadi pada kami masing-masing. Jelas gw cerita tentang wawancara itu, sementara driver cerita tentang customer-customer uniknya. Kami sama-sama have fun lah saat itu, terus nyaman dan jadian, lho e (drivernya 'berbatang'woe!) ngga-ngga, astagfirullah. Masa jadian, ya nikah lah .

Selama percakapan kami berlangsung, tiba-tiba si driver 'berbatang' ini seeett langsung tarik konklusi ke gw tentang wawancara gw tadi, dia bilang "menurut saya sih mas, solusinya gampang, mas rajin olahraga, biar sehat badan cepat proporsional, nanti sekitar sebulan kedepan kalau lowongannya ada lagi coba lamar, insya Allah diterima." dan gw bilang dengan muka polos "iya ya mas, olahraga saya biar kurus." dia langsung potong "lho iya mas, problemnya sudah jelas toh? mas badannya bimbang, mas harus bisa konsisten, mau digendutin atau dikempesin." dan seketika gw merasa tertampar, dalam hati "gw kudu kurus ya? padahal udah nyaman ."

Sekitar sebulan dari kejadian itu, memang benar lowongan kerja yang gw incar dibuka kembali, dan gw gagal lagi, karena gw ngga nurut saya perkataan mas Grab sebulan yang lalu . *sad. Gw bingung, selain bingung karena gw ga nurut perkataan mas grab, ini si driver 'berbatang' kenapa bisa tau sebulan dari perkataan dia lowongan kerja yang gw incar buka lagi ya gw curiga jangan-jangan dia kerja disitu lagi selepas itu gw gatau lagi dah.

ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi
Gw mulai ikutan tarik konklusi dalam setiap kejadian yang gw alami selama menggunakan aplikasi Grab ini, bahwa Grab bukan sekedar aplikasi yang melayani kemudahan bertransportasi, bertransaksi dan mengisi perut yang kurang asupan gizi. Bisa-bisanya aplikasi ini mengadakan sesi motivasi secara gratis kepada para penumpangnya yang sedang galau meratapi kenyataan yang pahit sepahit brotowali dipagi hari . 

Gw mulai curiga, tidak hadirnya motivator terkenal Mario Teguh dalam layar televisi membuat saya berkesimpulan jangan-jangan beliau mengadakan kelas motivasi kepada para driver Grab dan mendoktrin mereka agar mau menjadi motivator dadakan berkualitas bintang lima diatas roda dua, atau empat. ah, sepertinya kecurigaan saya berlebihan. mungkin para driver memang sudah berbakat memotivasi dan menyemangati kaum-kaum galau yang penuh 'ke-ambyar-an' dalam hidupnya, memang aplikasi Grab ini "syuper syekalih." cocok dijuluki si Super App!

Mungkin seperti itulah cerita gw bersama Grab, gw sih ga saranin kalian semua pakai Grab deh, nanti kalian kebanyakan senyum gw aja cerita daritadi kebanyakan emoticon senyumnya tuh kan, senyum. 

Dah ah sekian dari gw, terima kasih buat attention kalian terhadap tulisan ini. Jangan bosan sama tulisan gw, si introvert penuh gaya see u on the next post, byee!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun