Mohon tunggu...
Hafiz Husyairi
Hafiz Husyairi Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Brawijaya

Halo, saya Ai seorang Activist dan Pegiat Literacy

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Cinta, Jalan Menuju Tuhan

24 Juli 2022   09:38 Diperbarui: 24 Juli 2022   10:35 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta dapat menjadikan orang Bahagia namun juga bisa membuat orang menderita sebagaimana novel Buya hamka dimana tokoh utama sangat Bahagia saat ia jatuh cinta dan menderita dengan cinta yang ia punya itu juga

jangan pernah kita berhenti untuk berfikir karena itu lah salah satu Hal yang membedakan Kita dengan binatang seperti yang dikatakan oleh Aristoteles manusia sebagai Animal Rational, Dan juga Kita sebagai Homo religious makhluk yang beragama yang menjadikan nya sebagai cara Kita menjalani kehidupan Dan pedoman Kita dalam bertindak

Sebelum Kita masuk ke pada cinta kepada Allah mengetahui tentang siapa Kita menjadi Hal yang wajib. Kita ini siapa? untuk apa Kita dilahirkan di dunia? apa tujuan hidup Kita? di dalam Al-Quran Qs Az-zariyat 56, Allah berfirman "tidak Aku ciptakan Jin Dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaku". Namun kalimat tersebut jangan diartikan secara sederhana bahkan lebih sederhana dibanding memotong ranting ranting di pohon tua, apa yang Kita lakukan di dunia jika diniatkan untuk menggapai ridho Allah juga merupakan bentuk cara Kita beribadah pada allah

Cinta itu hadir tanpa pamrih jangan kan cinta kepada tuhan bahkan cinta erotic pun yang hadir diantara pria Dan wanita jika masih ada pamrih di dalam nya maka tidaklah sempurna cintanya, kita hamba allah menjalankan apa diperintahkan hanya dengan dalil bahwa Saya ingin masuk surga, saya takut neraka kalau Saya buat dosa nanti saya masuk neraka dll adalah konsep jual beli dan perdagangan karena kita mengharapkan timbal balik terhadap apa yang kita lakukan. Bagaimana jika sejak awal tuhan tak pernah menjanjikan surga dan neraka, apa Kita akan tetap beribadah? Kita dijanjikan rejeki saat kita sholat dhuha jika tidak dijanjikan hal tersebut apa kalian yakin masih menjalankan sholat dhuha? Kita dijanjikan pergantian berkali Kali lipat Ketika Kita bersedekah jika Allah tidak janjikan itu apa kalian punya motivasi yang besar untuk melakukannya? Cinta melepaskan Kita dari sifat sifat pamrih seperti itu, cinta membuat Kita berlaku bijak, jujur berbuat baik, Hanya dengan 1 dalil cinta kepada tuhanku adalah Alasan ku menjalani segala nya, orang yang jatuh cinta akan terus berupaya bagaimana agar yang dia cintai tidak kecewa, tidak marah. Dia yang mengenal dirinya maka mengenal tuhannya

Ibn Katsir Rahimahullah menjelaskan maksud bahwa Orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang sangat mencintai Allah”, dan karena kecintaannya itu maka orang-orang beriman akan berusaha untuk menyempurnakan pengetahuannya tentang islam dan senantiasa mematuhi dan menjauhi larangannya serta senantiasa bertawakal dan menyerahkan segala sesuatu kepada Allah SWT.

Menghabiskan cinta kepada Allah bukan berarti menutup hatimu untuk mencintai makhluk nya mencintai lawan Jenis adalah anugerah dari tuhan sebagaimana Allah ciptakan Hawa sebagai pendamping bagi Adam as

Cinta itu luhur dan baik, cinta adalah obat, jiwa pecinta membawa Kita menjadi lebih rendah hati cinta tidak butuh balasan  apalagi cinta kepada Allah Kita Hanya harapkan kedekatan dengan dirinya, cinta tidak butuh iming iming pahala atau dosa bahkan surga atau neraka. Contoh ketika kita sedang bersama dengan pasangan kita pastinya selalu ingin bersama sama Dengan nya, Nabi Musa itu saat disapa Allah ditanya wahai Musa apa yang engkau pegang Nabi Musa jawab bertele tele panjang Karena apa? Karena cinta yang membawa nya ingin berbincang lama dengan nya, ingin selalu dekat dengan allah disitu lah puncak keindahan nya

Bahkan jika Kita kulik kisah kisah para Sufi zaman dlu seperti Al hallaj karena cintanya pada tuhan nya membuatnya meleburkan dirinya sendiri. Namun tidak semua orang mampu memahami apa yang ia katakan dengan megatakan "Ana Al Haq" membawa nya pada eksekusi mati bagi Al hallaj. orang yang sedang hanyut dalam cintanya tidak bisa dihakimi dengan tindakan dzohir Karena dirinya telah melebur dalam cinta nya pada yang ia cintai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun