Mohon tunggu...
Husnun Nada
Husnun Nada Mohon Tunggu... Foto/Videografer - BE YOUR SELF

MASIH MAHASISWA YANG BERTAHAN HIDUP DEMI MASA DEPAN

Selanjutnya

Tutup

Film

Angkat Isu Soal Keperawanan Perempuan dalam Web Series "Kaget Nikah"

13 Januari 2022   19:30 Diperbarui: 13 Januari 2022   20:00 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Didefinisikan sebagai proses sosial melalui tindakan dan interaksi dimana individu atau sekelompok individu, menciptakan secara terus-menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subjektif. Teori ini berakar pada paradigma konstruktivis yang melihat realitas sosial sebagai konstruksi sosial yang diciptakan oleh individu, yang merupakan manusia bebas. 

Individu menjadi penentu dalam dunia sosial yang dikonstruksi berdasarkan kehendaknya, yang dalam banyak hal memiliki kebebasan untuk bertindak di luar batas kontrol struktur dan pranata sosialnya. Dalam proses sosial, manusia dipandang sebagai pencipta realitas sosial yang relatif bebas di dalam dunia sosialnya.

Dalam buku nya yang berjudul "Konstruksi sosial". merupakan teori sosiologi kontemporer, dicetuskan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Teori ini merupakan suatu kajian teoritis dan sistematis mengenai sosiologi pengetahuan (penalaran teoritis yang sistematis) bukan merupakan suatu tinjauan historis mengenai perkembangan disiplin ilmu. Dalam proses penyesuaian diri yang mempengaruhi yaitu lingkungan keluarga, masyarakat, agama dan budaya. 

Dalam lingkungan keluarga ini awalnya kehidupan Carissa dan Lalita sangat bebas dan mungkin mereka kurang pengetatan dalam hidupnya karena terlalu sering dimanja, dan ketika disaat mereka hilang keperawanannya baru kedua orangtua nya mengekang ketat kehidupan anaknya itu dengan memaksakan menikah secara cepat. 

Dan pengaruh masyarakat pun hanya kesalahpahaman sudut pandang mereka sendiri terhadap peristiwa Lalita yang belum tentu melakukan tindakan yang melanggar norma tersebut. Dalam faktor agama di webseries ini tidak ada unsur keagamaan yang di tampilkan lebih seperti budaya dimana keluarga Lalita dan Andre hanya mengikuti kebiasaan umumnya modern.

Menurut Heri jauhari teori sudut pandang merupakan pusat narasi penentu gaya dan corak ceritanya dimana watak dan kepribadian pencerita yang menentukan banyak dalam memilih cerita yang dituturkan kepada pembaca. Pendapat saya dari webseries ini tergantung dari setiap penonton bagaimana ia mengartikan cerita di webseries ini. 

Dari adegan Carissa kakak Lalita yang dikembalikan lagi ke keluarga nya saya kurang setuju karena identik keperawanan bukan patokan gagalnya pernikahan. Dan sebaliknya juga adegan dimana Lalita dipaksa nikah secara cepat dengan Andre termasuk kurang tepat apalagi hanya karena iming-imingan harta dan warisan dari kedua orangtua masing-masing. Apalagi keegoisan dari kedua orangtua yang hanya ingin mempertahankan citra dalam keluarga nya agar selalu terbaik di mata oranglain. 

Dalam adegan Andre dan Lalita yang tinggal satu rumah di Bali membuat hubungan mereka semakin runyam dan tidak cocok dikarenakan mereka dari awal yang tidak tau apa-apa dengan secara cepat di nikahkan paksa hanya karena ingin melindungi citra dari keluarga Lalita yang dimana dia kehilangan keperawanan secara tidak sengaja. 

Padahal keperawanan perempuan itu hilang bukan berarti melakukan hubungan seksual bisa jadi cedera atau kecelakaan yang menyebabkan organ intim wanita terbentur dapat menyebabkan robeknya selaput dara. 

Kondisi ini biasanya ditandai adanya bercak darah setelah organ intim terbentur, kegiatan yang dilakukan secara berulang yang membuat organ intim tergesek maka selaput dara menjadi robek seperti kegiatan bersepeda, dan berkuda, penggunaan tampon saat menstruasi, penggunaan alat medis pada vagina, dan latihan peregangan yang terlalu kuat. 

Jadi secara singkat pandangan saya pribadi mengenai keperawanan perempuan itu memang penting namun untuk gambaran wanita tidak prawan itu buruk dan tidak pantas untuk dinikahi itu saya tidak setuju karena bisa jadi permasalahan hilang keperawanan seorang perempuan itu pasti juga ada penyebabnya, dan wanita pantas untuk dihargai dan di bimbing. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun