Terbitnya matahari pagi kembali menyapa, kalbu heningku kembali terusik
Bagaimana kabarmu? Apakah terbitnya matahari pagi tadi membawa pulang memorimu?
Risau, rindu berpadu pada penantian rinduku, sebait rinduku cerah pada bumi kita.
Baiklah sedikit kuceritakan ulang kisah kita pada masa-masa itu
Dulu 2 tahun lalu tepatnya waktu dimana diriku masih bisa melihat senyum manismu.
Tiap terbitnya matahari itu selalu bercampur padu dengan candaan dan rayuan manismu.
Tapi itu dulu, sekarang hanyalah rindu-rindu yang terusik disetiap pagiku
Tapi nanti seandainya kau hadir dalam tiap pagiku, akan kusambut dalam bait rinduku ini.
Sambutan pertama sebagai restu izin rinduku,
sambutan kedua sebagai restu bahwa aku mencintaimu.
Ohh iya lupa, pincipta sengaja menciptamu untuk bahan Rinduku semata
bukan pendamping untukku di dunia
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI