Misalnya ada seorang anak yang dulunya cerita, namun ketika ia tumbuh dewasa ia menjadi seorang anak yang penakut, yang pasif dikelasnya, hal ini bisa saja terjadi karena dia memiliki pengalaman yang buruk di masa kecilnya, mungkin dari orangtuanya yang selalu memarahinya sehingga mental seorang anak menjadi buruk, dan membuat sang anak ini menjadi takut untuk bertanya kepada gurunya atau takut untuk mengungkapkan apa yang sedang ia rasakan.  ada juga anak yang di rumahnya baik sedangkan di sekolahnya ia tidak baik, hal ini bisa saja disebabkan oleh pengaruh lingkungan rumah, seperti adanya tekanan dari orangtua baik itu dalam hal akademiknya yang dipaksa untuk mendapatkan nilai yang sempurna atau bisa saja seorang anak melihat prilaku buruk yang didapatkan dari lingkungan rumah sehingga anak ini melakukannya di sekolah atau  kepada teman-temannya. Terkadang kita juga harus memperhatikan setiap tumbuh kembang anak, serta menjaga sikap di depan anak, dan menjadi contoh yang baik untuk mereka.
Implikasi Aliran Konvergensi dalam Pendidikan
      Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok dengan cara pengajaran dan pelatihan. Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yaitu usaha untuk memajukan budi pekerti, pikiran, dan jasmani anak, serta tempat menanamkan benih-benih kebudayaan dalam masyarakat.Â
Sedangkan menurut John Dewey, Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam sebuah kehidupan yaitu sebagai wadah pembentukan karakteristik seseorang menjadi lebih baik dengan cara pengajaran dan pelatihan. Dengan demikian, adapun implikasi aliran konvergensi dalam pendidikan diantaranya yaitu :
- Pendekatan Individual : Aliran konvergensi mendorong pendekatan individual seorang anak melalui bakat dan pengalaman yang dimiliki oleh setiap individual. Dengan hal itu, dapat membatu tumbuh kembang seorang anak dan dapat membangun kemandirian anak tersebut. Oleh karena itu, Pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi setiap anak. Pendidik harus mengetahui latar belakang, minat, dan bakat yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik.
- Pembelajaran berbasis Pengalaman: Hal ini sebaiknya melibatkan metode pembelajaran aktif, seperti kerja kelompok, berdiskusi, presentasi, dan lain sebagainya. Supaya peserta didik mendapatkan sebuah pengalaman dan pengetahuan baru yang didapatkan dari metode tersebut, serta tanpa disengaja melatih keberanian seorang anak dalam menyampaikan pendapatnya dan berkomunikasi dengan baik oleh teman-temannya.
- Lingkungan belajar yang mendukung: Lingkungan yang positif memiliki peran penting dalam penerapan aliran konvergensi, karena lingkungan adalah sebuah tempat yang dapat mempengaruhi pertumbuhan seorang anak. Anak dapat tumbuh dengan baik jika lingkungannya baik dan begitu sebaliknya. Anak-anak perlu merasa aman dan nyaman serta dihargai setiap proses pembelajaran mereka agar dapat menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.
Kesimpulan
- Kesimpulan dari pembahasan artikel ini adalah bahwa aliran konvergensi merupakan perpaduan antara dua aliran besar dalam teori perkembangan anak, yaitu nativisme dan empirisme. Dimana aliran konvergensi ini menekankan bahwa perkembangan anak dapat dipengaruhi oleh faktor pembawaan yang berupa bakat yang dimiliki oleh setiap anak dari sejak lahir, kemudian faktor pengalaman yang berupa bagaimana pengaruh lingkungan dan interaksi sosial yang pernah dialami seorang anak ini sangat penting dalam membatu proses tumbuh kembang mereka.
- Dalam implikasinya di dunia Pendidikan, aliran ini lebih mendorong kepada pendekatan individual, pembelajaran berbasis pengalaman, dan lingkungan belajar yang mendukung mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H